Malam Puncak Jogja Menyapa Berlangsung Meriah, Wagub DIY Ajak Generasi Muda Jadi Duta Keistimewaan

Malam puncak acara Jogja Menyapa #6 berlangsung meriah di Teras Malioboro, Sabtu (8/11/2025)

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
JOGJA MENYAPA - Suasana malam puncak acara Jogja Menyapa di Teras Malioboro Beskalan, Kota Yogyakarta, DIY, pada Sabtu (8/11/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Malam puncak gelaran Jogja Menyapa berlangsung meriah di Teras Malioboro, Yogyakarta, Sabtu (8/11/2025)
  • Jogja Menyapa merupakan agenda rutin yang digelar Pemda DIY melalui Paniradya Kaistimewan
  • Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, mengajak para generasi muda jadi duta keistimewaan.
 

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Malam puncak acara Jogja Menyapa #6 berlangsung meriah di Teras Malioboro Beskalan, Kota Yogyakarta, DIY, pada Sabtu (8/11/2025).

Ratusan hingga ribuan orang, baik warga sekitar, mahasiswa, maupun wisatawan tampak membanjiri kawasan sekitar amphiteater Teras Malioboro Beskalan malam itu. 

Mereka asik menyimak tingkah kocak seniman lokal dalam penampilan teater Sandhung Lamur.

Para penonton yang didominasi anak muda itu juga terlihat bersemangat menunggu penampilan musik dari grup band Aftershine asal Kabupaten Sleman, DIY. 

Pantauan Tribun Jogja, puncak acara Jogja Menyapa #6 dihadiri Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, Paniradya Pati, Kurniawan, dan jajaran Forkopimda DIY. 

Selain penampilan grup band Aftershine, malam puncak Jogja Menyapa juga dimeriahkan dengan pemberian hadiah bagi pemenang kompetisi band, e-sport, painting, dan video reels. 

Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengatakan bahwa Jogja Menyapa adalah agenda rutin yang digelar Pemda DIY melalui Paniradya Kaistimewan.

Agenda yang dibiayai menggunakan dana keistimewaan APBD DIY itu digelar sebagai upaya untik memperkuat pelestariaan dan pengembangan nilai-nilai keistimewaan DIY.

"Sejak penyelenggaraan pertama, kegiatan itu menjadi sarana komunikasi publik yang memperkenalkan kembali makna keistimewaan kepada masyarakat, khususnya mahasiswa baru yang ada di DIY. Sekaligus mengapresiasi kekayaan budaya Yogyakarta yang menjadi identitas," ucap Made dalam sambutannya, Sabtu (8/11/2025). 

Baca juga: Gelaran Jogja Menyapa Hadirkan Skrining Kesehatan Jiwa di Teras Malioboro Beskalan

Holistik dan Inklusif

Adapun dalam penyelenggaraan tahun ke-6, Jogja Menyapa hadir dengan semangat baru untuk menciptakan platform yang lebih holistik dan inklusif.

Berbagai macam kegiatan pun diselenggarakan untuk memeriahkan pagelaran tersebut selama dua hari terakhir.

Antara lain senam bersama pedagang Teras Malioboro, donor darah PMI, painting competition, pameran buku, bursa kerja, pameran foto dan lukisan, hingga skrining kesehatan jiwa.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, membacakan sambutan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, mengatakan bahwa Jogja selalu punya cara istimewa untuk menyambut siapapun yang datang.

Bukan dengan kemewahan melainkan dengan kehangatan. 

"Acara Jogja Menyapa bukan sekadar hiburan. Tapi lahir dari semangat Yogyakarta yang terus menjaga jati dirinya di tengah perubahan zaman," ujar KGPAA Paku Alam X

Pada kesempatan itu, beliau mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa baru yang telah menginjakkan kaki di Yogyakarta. Tanah tempat ilmu, budaya, dan kebijaksanaan berjumpa.

"Di sini belajar tidak hanya di ruang kuliah, tapi juga di pasar, angkringan, jalan, dan di tengah masyarakat yang hidup dalam nilai tepo sliro, gotong royong, dan andap asor," tuturnya. 

KGPAA Paku Alam X menyampaikan ingin mengajak generasi muda menjadi duta keistimewaan.

Ia berpesan agar generasi muda bisa menjadi insan yang berpikiran global tetapi berperilaku lokal yang berakar terhadap nilai namun berdaya cipta menembus batas zaman. 

"Karena keistimewaan bukanlah sesuatu yang diwatiskan begitu saja. Melainkan sesuatu yang dijaga, diperbarui, dan diwujudkan dalam tindakan. Mari jadikan Jogja Menyapa sebagai panggung peradaban. Tempat kita belajar menjadi manusia yang kreatif tanpa kehilangan akal," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved