HASTANA Indonesia Luncurkan Website dan WOFINS, Mudahkan Pengantin Pilih Vendor
website HASTANA Indonesia dihadirkan untuk memudahkan calon pengantin dalam memilih wedding organizer (WO) dan vendor pernikahan.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Himpunan Perusahaan Penata Acara Pernikahan (HASTANA) Indonesia meluncurkan website dan Wedding Organizer Financial System (WOFINS), Jumat (07/11/2025).
Ketua Umum HASTANA Indonesia, Yuna Patron menerangkan website HASTANA Indonesia dihadirkan untuk memudahkan calon pengantin dalam memilih wedding organizer (WO) dan vendor pernikahan.
Website ini akan dikemas seperti marketplace yang akan memudahkan masyarakat.
“Jadi di situ ada kumpulan vendor, kumpulan partner, rekanan yang sudah bekerja sama, ada daftar WO seluruh Indonesia anggota HASTANA. Website ini lengkap dan terbesar, karena yang mengisi pelaku WO sendiri, yang mengoperasikan juga kami,” katanya dalam peluncuran website dan WOFINS di Sleman City Hall.
Melalui website tersebut, pihaknya juga akan membagikan informasi-informasi terkini seputar pernikahan, salah satunya tren pernikahan saat ini. Tak hanya itu, informasi diskon pun dapat ditemukan di website tersebut.
“Baru 8 tahun, tapi melihat geliatnya akan luar biasa nanti perkembangannya (HASTANA Indonesia). Bisnis pernikahan kan bisnis gaya hidup, bisnis bahagia yang akan terus mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.
Saat ini tidak kurang 200 WO di Indonesia telah bernaung di Hastana Indonesia. Sudah ada 6 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 1 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Indonesia.
Baca juga: Kue Putu : Jajanan Legendaris dengan Suara Uap yang Bikin Nostalgia
Ia berharap website yang dibangun ini dapat semakin menaungi para pelaku usaha WO di Indonesia.
Terkait dengan WOFINS, Ketua Bidang Bisnis dan Kerja Sama DPP HASTANA Indonesia, Ruland Rachmat Mantiri menjelaskan wofin merupakan aplikasi berbasis website. Tujuannya untuk mencatat keuangan dari anggota HASTANA Indonesia.
“Jadi pengelolaan keuangan dari WO atau planner itu ter-tracking, mulai pengantin DP berapa, kemudian didistribusikannya sudah berapa persen dan kemana saja. Jadi semuanya ter-tracking,” jelasnya.
“Ini juga untuk menjaga anggota supaya tidak terkena kasus, tidak membayar ke vendor, dan lain sebagainya karena kesulitan mengelola keuangan. Jadi WOFINS ini supaya anggota lebih aware dalam pengelolaan keuangan, dan pengatin lebih percaya. Ada transparansi, pengantin juga bisa cek,” lanjutnya.
Di sisi lain, WOFINS ini memudahkan anggota HASTANA Indonesia yang membutuhkan tambahan modal. Sebab catatan keuangan yang ada bisa menjadi salah satu dasar perbankan dalam penyaluran tambahan modal.
Pada kesempatan itu, digelar pula Wedding Expo yang digelar oleh DPW HASTANA Indonesia DIY. Pameran tersebut menghadirkan 60 tenant yang melibatkan 100 brand.
Ketua DPW HASTANA Indonesia DIY, Dendi Bagus Prasetyo menambahkan wastra Indonesia menjadi tema besar pameran tersebut. Dalam pameran tersebut, pihaknya juga melakukan edukasi penggunaan wastra secara baik dan benar.
“Kita kan tidak bisa lepas dari unsur budaya, terutama di Yogya, makanya kami ingin mengingatkan kembali bahwa setiap kain yang kita gunakan itu bagian dari doa yang kita panjatkan juga. Jadi jangan salah kaprah, mungkin bagus, tetapi terkadang penggunaannya keliru,” imbuhnya. (maw)
| WO di Yogyakarta Pusing Gegara Polemik Royalti Musik untuk Pernikahan |
|
|---|
| AMAzing Jogja Podcast : Mengungkap Rahasia Sukses Wedding Organizer Bersama Wigung Wratsangka |
|
|---|
| Mengenal Kembang Jaya WO, Wedding Organizer Asal Klaten yang Sukses Gelar 300 Event di Tahun 2023 |
|
|---|
| Buntut Kebakaran Akibat Flare, Kawasan Wisata Bromo Kini Ditutup Total |
|
|---|
| Flare Pre-wedding Picu Kebakaran di Bromo, Manajer WO Jadi Tersangka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.