Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di Kota Yogyakarta Terungkap, Bakteri E.coli Jadi Pemicu
Bakteri E.coli terkonfirmasi menjadi penyebab keracunan massal ratusan siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
Ringkasan Berita:
- Penyebab keracunan massal ratusan siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta terungkap
- Bakteri E.coli terkonfirmasi dan ditemukan dalam sampel makanan penyebab keracunan ratusan siswa di Yogyakarta
- Wali Kota meminta kepada SPPG agar memperhatiakn kualitas air untuk konsumsi dan pencucian bahan mentah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Teka-teki penyebab keracunan massal ratusan siswa SMA Negeti 1 Yogyakarta usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025) lalu, akhirnya terjawab.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengkonfirmasi temuan bakteri Escherichia coli (E. coli) pada sampel makanan yang dikonsumsi siswa terdampak keracunan.
Hal tersebut disampaikannya selepas menggelar rapat koordinasi terkait pelaksanaan program MBG, bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025).
Pria berlatarbelakang dokter kandungan itu menyatakan, bakteri berasal dari air yang terkontaminasi yang digunakan untuk mencuci bahan makanan mentah, khususnya buah dan sayur.
"Ketika kemarin kita temukan E. coli ada di buah, ada di sayur, berarti memang saya mencurigai bahwa nyucinya buah, lalu nyucinya sayur itu pakai air yang terkontaminasi E. coli," ujarnya.
Temuan laboratorium, kata Hasto, membuktikan adanya masalah serius dalam proses pengolahan di dapur katering Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia makanan.
Sebagai tindak lanjut, pihaknya telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk melakukan inspeksi ke semua dapur katering rekanan MBG.
"Maka saya akan perintahkan Dinas Kesehatan untuk sebelum operasional, ya ngecek dulu, airnya itu terkontaminasi E. coli apa enggak di tempat itu. Saya kira itu penting sekali," tegasnya.
Baca juga: Waspada Sebaran Influenza A di Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes
Kualitas Air
Selepas muncul insiden keracunan yang melibatkan ratusan siswa sekolah menengah atas di wilayahnya, Wali Kota pun menyarankan penyedia katering supaya tidak main-main dengan kualitas air.
Ia merekomendasikan kepada SPPG agar menggunakan air galon yang terjamin kebersihannya untuk konsumsi dan pencucian bahan mentah.
"Tadi sarannya Pak Deputi (BGN) mestinya air-air yang dipakai untuk akhirnya ter-konsumsi ya pakai galon, itu yang bebas dari E. coli," katanya.
Opsi lain, lanjut Hasto, adalah menggunakan air perpipaan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang risiko kontaminasinya cenderung lebih rendah dibandingkan air sumur.
Kalaupun tetap menggunakan air keran yang bersumber dari sumur, alangkah baiknya dilengkapi dengan filter khusus untuk menyaring bakteri.
"Ketika pakai air sumur, risikonya kan terkontaminasi. Tapi, kalau pakai air perpipaan mestinya lebih (aman). Nah, kita tunggu nanti, biar dilakukan assessment di lapangan," cetusnya.
Evaluasi
| KADIN DIY Bakal Gelar Musda IX, Usung Tema Memperkokoh Ketangguhan Ekonomi DIY |
|
|---|
| Bendung Lepen: Dari Saluran Air Kotor Jadi Wisata Ikan di Yogyakarta |
|
|---|
| Atasi Trauma Bertanding PascaCedera, Bek PSIM Yogyakarta Jadi Pemain Joker EPA |
|
|---|
| Terungkap, Menu MBG yang Sebabkan Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Terpapar Bakteri E.coli |
|
|---|
| Waspada Sebaran Influenza A di Yogyakarta, Ini Imbauan Dinkes |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.