Dari Punk hingga Alternatif, STEREO 2025 'Loudify' Rayakan Musik Tanpa Batas Genre

Mengusung tajuk “Loudify”, festival ini dirancang sebagai perayaan keberagaman musik independen yang terus tumbuh di berbagai kota.

Dok.Istimewa
Grup musik Sajama Cut menjadi satu diantara penampil utama dalam STEREO 2025 Loudify di Bale Lantip UTDI Yogyakarta, menghadirkan energi khas dan perjalanan panjang mereka di skena musik independen Indonesia. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Musik kembali menjadi ruang pertemuan bagi beragam ekspresi dan suara dalam gelaran STEREO 2025 yang akan diadakan pada 29 November 2025 di Bale Lantip Universitas Teknologi Digital Indonesia (UTDI) Yogyakarta.

Mengusung tajuk “Loudify”, festival ini dirancang sebagai perayaan keberagaman musik independen yang terus tumbuh di berbagai kota.

Tahun ini, STEREO 2025 menghadirkan enam penampil lintas kota dan lintas warna musik yang merepresentasikan dinamika skena hari ini, yakni Sajama Cut, Eastcape, The Skit, The Peal, Liburan Dirumah, dan Sunflow.

Mereka mewakili berbagai generasi dan spektrum musikal yang berbeda, dari punk rock hingga alternatif dan emo.

Sajama Cut, band asal Jakarta yang telah eksis sejak awal 2000-an, menjadi salah satu nama yang paling dinanti.

Keberadaannya di panggung STEREO 2025 dianggap sebagai momen istimewa bagi para penikmat musik independen. 

Grup ini dikenal luas sebagai pionir musik alternatif Indonesia yang mampu membentuk selera dan memengaruhi generasi baru.

Bagi banyak penggemar, penampilan Sajama Cut bukan hanya sekadar konser, tetapi kesempatan langka untuk menyaksikan band yang menjadi bagian penting dari perjalanan panjang musik independen Tanah Air.

Sementara itu, dua nama lain, Eastcape dari Blitar dan Liburan Dirumah dari Yogyakarta, akan menghadirkan warna berbeda dengan nuansa emo dan alternatif. Keduanya dikenal melalui lirik-lirik jujur yang lahir dari keseharian, mengubah perasaan rapuh dan emosional menjadi lagu yang dekat dengan pendengarnya. 

Pertemuan keduanya di STEREO 2025 diharapkan menjadi momen menarik bagi generasi muda yang mencari musik yang apa adanya, tanpa pretensi.

Dari sisi lain, dua band punk rock, The Skit dari Solo dan The Peal dari Yogyakarta, juga akan berbagi panggung.

Meskipun berasal dari dua kota berbeda, keduanya memiliki semangat yang serupa: lugas, berisik, dan tanpa basa-basi.

Kolaborasi mereka di STEREO 2025 menjadi simbol bahwa musik dengan energi yang sefrekuensi mampu menyatukan perbedaan, menunjukkan bahwa semangat independen tetap hidup di berbagai ruang.

“STEREO bagi kami bukan sekadar konser musik, tapi juga representasi pribadi dari pemikiran kami bahwa musik tidak perlu seragam untuk bisa berjalan beriringan. Tahun ini kami ingin menghadirkan pengalaman yang membuktikan kalau musik bisa lintas batas, tapi tetap terasa berdekatan,” ujar Florianus Anggrian, ketua penyelenggara STEREO 2025.

Acara ini diselenggarakan oleh Crast Event, turunan dari komunitas radio CRAST 107,8 FM UPN “Veteran” Yogyakarta.

Sejak awal digelar, STEREO telah menjadi ruang tahunan yang mempertemukan musisi dan penikmat musik independen.

Lebih dari sekadar hiburan, STEREO 2025 diharapkan menjadi cermin dari denyut kehidupan musik independen di Yogyakarta—dinamis, penuh semangat, dan terus berevolusi.

Di tengah beragam genre dan gaya, satu hal tetap sama: musik yang jujur selalu menemukan tempatnya untuk didengar. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved