Hore! Lapangan Minggiran Yogyakarta Bakal Dipercantik

Pemkot Yogyakarta akhirnya memiliki wewenang penuh untuk menata Lapangan Minggiran di Kemantren Mantrijeron, yang kondisinya kurang layak.

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
BAKAL DIPOLES - Aktivitas warga masyarakat di kawasan Lapangan Minggiran, Kota Yogyakarta, Senin (3/11/25). 
Ringkasan Berita:
  • Pemkot Yogyakarta akan menata Lapangan Minggiran di Kemantren Mantrijeron, yang selama ini kondisinya dinilai kurang layak.
  • Langkah revitalisasi dipastikan setelah Pemkot Yogyakarta resmi mengantongi hak pinjam pakai aset tersebut dari Pemda DIY.
  •  
  • ​Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan, status pengelolaan inilah yang menjadi kunci untuk pembenahan.

 

TRIBUNJOGJA.COM, ​YOGYA - Pemkot Yogyakarta akhirnya memiliki wewenang penuh untuk menata Lapangan Minggiran di Kemantren Mantrijeron, yang selama ini kondisinya dinilai kurang layak.

Langkah revitalisasi dipastikan bergulir setelah Pemkot Yogyakarta resmi mengantongi hak pinjam pakai aset tersebut dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY.

​Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan, status pengelolaan inilah yang menjadi kunci bagi Pemkot untuk bergerak melakukan pembenahan.

​"Lapangan ini menurut saya kumuh, kotor. Makanya, kemarin kita bersurat ke provinsi, dan alhamdulillah per tanggal 22 September kemarin sudah dipinjam pakaikan kepada kami selama lima tahun ke depan," urainya, Senin (3/11/25).

​Dengan adanya pelimpahan wewenang selama lima tahun ke depan, Hasto menegaskan bahwa Pemkot Yogyakarta kini memiliki dasar hukum yang kuat untuk merapikannya. 

Menurutnya, pemerintah kota bakal menata kawasan tersebut agar kembali berfungsi sebagai ruang publik yang benar-benar layak dan mumpuni.

​Meski pembersihan awal telah dimulai, Wali Kota mengungkapkan, bahwa rencana penataan besar-besaran akan dianggarkan pada tahun 2026.

​"Tahun 2026 nanti akan kita anggarkan untuk pembersihan dan penataan menyeluruh. Tapi sebelum itu, kawasan ini harus sudah bersih," cetusnya.

​Rencana pengembangan tersebut mencakup beberapa aspek, di antaranya pemasangan Closed-Circuit Television (CCTV) untuk meningkatkan keamanan.

Kemudian, pembuatan empat titik biopori di setiap sudut lapangan untuk pengolahan kompos dari sisa makanan, penganggaran untuk penerangan yang memadai, hingga penghijauan.

"Insyaallah nanti semua direalisasikan. Ini bagian dari upaya kita menjadikan Lapangan Minggiran lebih tertata, aman, hijau, dan menjadi kebanggaan warga Yogyakarta," cetusnya.

​Salah satu sorotan utama dalam penataan ini adalah pengembalian fungsi pergola yang seharusnya menjadi elemen penghijauan dengan tanaman rambat.

Namun, Hasto menyebut, kondisinya sekarang lebih dimanfaatkan untuk aktivitas jual beli melalui lapak-lapak pedagang di seputaran Lapangan Minggiran.

​"Pergola itu bukan untuk lapak, tapi untuk tanaman rambat supaya kawasan ini indah. Jadi, nanti yang ada pergolanya jangan dijadikan tempat jualan. Kita tata ulang supaya rapi dan tetap mendukung kegiatan ekonomi warga," jelasnya.

​Di samping itu, Hasto juga memberikan peringatan keras kepada warga supaya tidak lagi menjadikan Lapangan Minggiran sebagai tempat pembuangan atau pembakaran sampah.

​"Lapangan ini bukan tempat sampah, tapi tempat olahraga dan kegiatan masyarakat. Saya minta warga, termasuk para pelajar, untuk ikut menjaga. Kalau ada yang bakar atau buang sampah sembarangan, laporkan ke saya," tandasnya.

​Di sisi lain, rencana penataan pun disambut baik oleh para pedagang di sekitar lokasi. Susanti, salah seorang penjual angkringan, mengaku senang jika lapangan menjadi lebih bersih dan tertata.

​"Senang sekali kalau lapangan ini dibersihkan dan ditata. Jadi kelihatan rapi, enak buat olahraga dan buat warga kumpul-kumpul," ujarnya.

​Meski demikian, diharapkan proses penataan tersebut tetap melibatkan para pedagang. Ia dan rekan-rekannya siap mendukung kebijakan pemerintah selama mereka diberi kepastian tempat untuk tetap berusaha.

​"Kami para penjual juga berharap ada kepastian tempat dan ditata dengan baik supaya bisa tetap berjualan dengan tertib. Kami siap ikut menjaga kebersihan, asal lapak-lapak kami ditata, diberi tempat yang jelas," imbuhnya. 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved