Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Berikan Edukasi Pentingnya Merawat Gigi Susu Sejak Dini 

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta memberikan edukasi dan pemeriksaan gigi kepada siswa di SDN Patran, Banyuraden, Sleman, belum lama ini

Dok. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
EDUKASI - Poltekkes Kemenkes Yogyakarta memberikan edukasi pentingnya merawat gigi susu sejak dini dan melakukan pemeriksaan gigi di SDN Patran, Sleman. 

Ringkasan Berita:
  • Poltekkes Kemenkes Yogyakarta memberikan edukasi perawatan gigi pada siswa SD di Sleman
  • Perawatan gigi susu tidak memerlukan biaya besar, tetapi membutuhkan konsistensi dan perhatian orangtua. 

 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim dosen Poltekkes Kemenkes Yogyakarta memberikan edukasi dan pemeriksaan gigi kepada siswa di SD N Patran, Banyuraden, Sleman beberapa waktu lalu.

Kegiatan ini merupakan bentuk Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, drg. Diani Sulistiawati, MDSc., Sp.KGA, mengatakan berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 90 persen anak Indonesia mengalami karies gigi. 

Angka ini menjadi sinyal masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini.

Kerusakan pada gigi susu seperti karies atau gigi berlubang dapat berdampak serius terhadap kesehatan anak.

Anak yang mengalami sakit gigi akan kesulitan makan, terganggu tidurnya, hingga menurunnya konsentrasi belajar. 

Kondisi ini juga dapat memengaruhi pertumbuhan karena asupan nutrisi menjadi tidak optimal.

“Banyak orang tua masih menganggap bahwa gigi susu tidak perlu dirawat karena nantinya akan digantikan oleh gigi permanen. Padahal, gigi susu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak, mulai dari kemampuan mengunyah, berbicara, hingga membentuk struktur rahang yang baik bagi gigi tetap di kemudian hari,” katanya melalui keterangan tertulis.

Itulah yang mendasari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta memberikan edukasi. Para siswa diajak menonton video animasi edukatif terkait kebiasaan menyikat gigi.

Menurut Diani, perawatan gigi susu sebenarnya tidak memerlukan biaya besar, tetapi membutuhkan konsistensi dan perhatian orangtua. 

“Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan orangtua. Pertama membiasakan anak menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluor. Kemudian membatasi konsumsi makanan manis dan lengket seperti permen, cokelat, dan minuman bersoda. Lalu mengajak anak rutin memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali, serta memberikan contoh langsung. Orangtua yang rajin merawat giginya akan menjadi teladan bagi anak,” terangnya.

Ia menambahkan merawat gigi susu berarti mempersiapkan anak untuk tumbuh sehat, percaya diri, dan siap belajar tanpa terganggu rasa sakit gigi.

Pihaknya pun berkomitmen untuk terus mendampingi masyarakat melalui program edukasi promotif dan preventif agar anak Indonesia memiliki gigi sehat sejak dini.

“Senyum anak yang sehat adalah awal dari masa depan yang kuat,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved