Disdukcapil Bantul Ungkap Ada 106 Warga yang Tercatat Meninggal, Ternyata Tidak Seluruhnya Benar
Data selisih jiwa yang dinyatakan meninggal dunia itu terungkap saat penetapan calon pemilih kepala daerah berlangsung pada beberapa bulan lalu
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta, menyebut sejumlah 106 warganya sempat tercatat meninggal dunia dalam data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Saat dilakukan pengecekan kembali, tercatat tidak seluruh data itu benar.
"Kemarin, petugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat melakukan sampel ke 29 orang. Dari 29 orang itu, 27 orang dinyatakan masih hidup dan dua lainnya memang sudah meninggal dunia. Dan, di data kami masih hidup," kata Kepala Disdukcapil Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo, kepada wartawan, Minggu (26/10/2025).
Ia mengaku belum mengatahui mengapa data tersebut bisa berbeda dengan data yang dimiliki oleh instansinya.
Namun, dua warga yang dinyatakan benar meninggal dunia belum memiliki akta kematian.
Maka dari itu, data kematian yang bersangkutan belum tercatat di sistem kependudukan.
"Dan kemarin juga Dinas Sosial mendapatkan amanat, apakah nama-nama 106 orang yang dinyatakan meninggal dunia itu masih mendapatkan jaminan, baik jaminan sosial atau jaminan apa saja yang ada di jenjang kabupaten," tuturnya.
Data selisih jiwa yang dinyatakan meninggal dunia itu terungkap saat penetapan calon pemilih kepala daerah berlangsung pada beberapa bulan lalu.
Perbedaan data ini, diduga berasal dari sistem BPJS yang mencatat sebagian peserta sebagai tidak aktif atau meninggal tanpa sinkronisasi dengan data Dukcapil setempat.
Di sisi lain, pihaknya belum mendeteksi rata-rata ratusan orang yang sempat terdaftar telah meninggal dunia di BPJS itu berasal dari kalangan ekonomi menengah atas atau menengah bawah. Pasalnya, kelas ekonomi itu ada di ranah Dinas Sosial.
"Kalau kami hanya mencatat, bahwa NIK ratusan penduduk itu masih aktif. Selanjutnya, Dinas Sosial akan memverifikasi lebih lanjut terkait jaminan sosial yang mereka terima," ujar Kwintarto.
Kini, klarifikasi lanjutan akan terus dilakukan agar semua data kependudukan dan keanggotaan BPJS di Bumi Projotamansari dapat berjalan akurat dan sama.
"Terkait dengan itu, Pak Bupati juga sudah memerintahkan ke Dinas Sosial setempat, terkait warga yang tadinya dinyatakan sudah meninggal, tetapi masih hidup, jangan sampai kehilangan hak sosialnya," tandas dia.(*)
| Viral Warung Bakso Babi di Bantul, Ternyata Sudah Puluhan Tahun Tidak Dipasang Informasi NonHalal |
|
|---|
| Viral Ranting Pohon di Acara Festival Lampion Terbang Jogja Terbakar, Dinas Pariwisata Buka Suara |
|
|---|
| Kasus Warung Bakso Babi di Ngestiharjo Bantul, Pemda DIY Sebut Pentingnya Label Halal dan Nonhalal |
|
|---|
| DKUKMPP Bantul Tunggu Arahan Bupati Terkait Pembenahan Kios Pasar Seni Gabusan yang Terbakar |
|
|---|
| Dinas Pariwisata Bantul Buka Suara soal Insiden Lampion Berjatuhan di Kawasan Pantai Gua Cemara |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.