Keracunan MBG di Mlati
Keracunan MBG Lagi, 200an Siswa dan Guru di Mlati Sleman Sakit seusai Santap Makan Gratis
Dari 215 siswa, sebanyak 46 siswa menjalani rawat jalan, 61 siswa berobat mandiri, dan 1 siswa menjalani rawat inap di RSA UGM.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ratusan siswa dari SMPN 2 Mlati, MAN 3 Sleman, dan SDN Jombor Lor mengalami gejala keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati mengatakan total siswa yang sakit sebanyak 215 orang.
Dari 215 siswa, sebanyak 46 siswa menjalani rawat jalan, 61 siswa berobat mandiri, dan 1 siswa menjalani rawat inap di RSA UGM.
"Itu data sementara sampai pukul 14.00 tadi nggih. Data masih bergerak dinamis," katanya, Jumat (24/10/2025).
Pihaknya sudah melakukan pengambilan sampel makanan. Sampel yang diambil adalah MBG yang didistribusikan pada Kamis (23/10/2025) kemarin.
Sampel makanan yang diambil berupa nasi, opor ayam, tahu balado, acar timun wortel, dan buah anggur. Sampel tersebut telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Masyarakat (labkesmas).
"Sampel MBG hari kemarin sudah dikirim ke lab, tapi belum ada hasil. Berdasarkan hasil PE (analisis epidemiologi), gejala dirasakan siswa setelah mengkonsumsi menu MBG kemarin," ujarnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Mlati 1, Isa Listiyani menerangkan informasi dugaan keracunan pertama diterima oleh pihak puskesmas berasal dari SMPN 2 Mlati. Laporan awal diterima sekitar pukul 09.00, Jumat (24/10/2025).
Kemudian laporan dugaan keracunan semakin bertambah, termasuk dari MAN 3 Sleman serta SDN Jombor Lor.
“Puskesmas sekitar jam 09.00 menerima informasi dari guru SMPN 2 Mlati, ada siswa yang diduga (keracunan) karena mengonsumsi MBG kemarin. Ada sekitar 50-an (siswa SMPN 2 Mlati) yang sakit perut, mual, mules. Kemudian berangsur tadi masuk dari SMPN 2 Mlati, MAN 3 Sleman, dan SDN Jombor Lor,” terangnya.
Pihaknya pun telah mengamankan sampel makanan yang disajikan dalam MBG kemarin, Kamis (23/10/2025). Sampel yang diambil nantinya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Sleman.
Ia memastikan siswa yang dirawat di Puskesmas Mlati 1 telah mendapatkan perawatan sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing.
“Semua mendapatkan perawatan, mendapatkan obat yang diresepkan dokter, sesuai dengan kondisinya. Rawat jalan, hanya 1 yang dirujuk,” jelasnya.
Kepala SMPN 2 Mlati, Isnan Abadi mengungkapkan total siswa di SMPN 2 Mlati sebanyak 470, sekitar 200an siswa yang mengalami gejala keracunan. Ia menyebut, informasi keracunan baru diterima pagi. Sedangkan siswa yang mulai bergejala sejak semalam.
