PDIG ABA Kulon Progo Kenalkan Metode Pembelajaran Finger Painting, Tingkatkan Kreativitas Anak
Finger Painting dilakukan menggunakan jari sebagai pengganti kuas untuk memoles cat warna pada bidang seperti kanvas atau kertas
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pimpinan Daerah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (PDIG ABA) Kulon Progo mengenalkan metode Finger Painting untuk pembelajaran anak usia dini. Pengenalan dilakukan lewat kegiatan Workshop pada Senin (13/10/2025) di Kalurahan Giripeni, Kapanewon Wates.
Ketua Panitia Workshop Finger Painting, Dwi Safitri mengatakan pihaknya ingin membawa Finger Painting sebagai metode pembelajaran di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dikelola ABA.
"Kami ingin agar anak-anak didik kami benar-benar praktik, salah satunya lewat metode Finger Painting," jelas Dwi ditemui di sela-sela kegiatan.
Finger Painting dilakukan menggunakan jari sebagai pengganti kuas untuk memoles cat warna pada bidang seperti kanvas atau kertas. Tekniknya juga bisa memanfaatkan benda-benda di sekitar.
Menurut Dwi, penggunaan jari sebagai media menggambar diyakini akan menstimulasi sensor motorik anak sejak usia dini. Daya kreativitas mereka pun bisa lebih meningkat.
"Anak-anak bisa berimajinasi dan berkreasi dengan gagasan yang dimiliki dalam bentuk gambar," ujarnya.
Sebanyak 147 orang guru dari PAUD ABA di seluruh Kulon Progo dihadirkan dalam Workshop ini. Hasil Workshop nantinya akan diimplementasikan dalam aktivitas pembelajaran di PAUD ABA masing-masing.
Workshop menghadirkan Edi Tandilili yang merupakan Promotor Finger Painting. Edi menjelaskan Finger Painting adalah teknik menggambar dan melukis paling kuno.
"Manusia purba dulu mengandalkan jari-jari mereka untuk menggambar di pasir atau tembok," kata mantan guru TK (Taman Kanak-kanak) ini.
Edi mengatakan Finger Painting sebenarnya sudah dijadikan metode pembelajaran di sejumlah PAUD. Namun ia meras perlu pengembangan lebih lanjut dari metode itu.
Ia menilai Finger Painting bisa menjadi metode alternatif selain teknik menggambar konvensional. Ia tak menampik Finger Painting lebih rumit karena langsung menggunakan jari tangan, namun dengan lebih banyak manfaat bagi anak.
"Anak-anak bisa berkembang lebih baik, dengan meningkatnya kreativitas mereka," jelas Edi.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Wahyudi membuka Workshop tersebut mewakili Bupati. Ia juga mengatakan Finger Painting akan memberikan banyak manfaat bagi anak.
Sebab metode tersebut dianggap memberikan ruang bebas bagi anak dalam berkreasi dan berekspresi. Metode ini juga dinilai ramah dan menyenangkan bagi anak usia dini.
"Lewat Finger Painting, anak-anak tidak hanya menggambar tapi juga bermanfaat bagi perkembangan anak," kata Nur.(alx)
Bersih-bersih Alun-alun Wates |
![]() |
---|
Damkar Kulon Progo Selamatkan Sapi Warga yang Terjun Masuk Sumur Sedalam 7 Meter |
![]() |
---|
Kankemenag Kulon Progo Upayakan Optimalisasi Potensi Wakaf Uang Berbasis Masjid |
![]() |
---|
Dua Motor Tabrakan di Panjatan Kulon Progo, Tiga Orang Terluka |
![]() |
---|
Hasil Penilaian Kinerja Irda Kulon Progo Terbaik Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.