Sebelum Pembangunan Dimulai, Lahan Calon Mapolda DIY di Godean Ditanami Jagung
Menurut dia, luas lahan di DIY yang dimanfaatkan untuk program penanaman jagung kuartal IV ini seluas 49,8 hektar.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Markas Kepolisian Daerah (Polda) DIY akan berpindah dari Depok ke Godean, Kabupaten Sleman. Namun sebelum memulai pembangunan, lahan yang telah disiapkan di Kelurahan Sidomulyo seluas 7,5 hektare kini dimanfaatkan untuk menanam jagung.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk pemanfaatan lahan yang efisien sebelum proses kontruksi bener-bener dimulai pada Januari 2026 mendatang.
"Jadi dari total lahan 7,5 hektar yang diberikan Ngarso Dalem untuk pembangunan polda, sementara sampai bulan Januari akan dibangun, kita gunakan 4 hektare untuk tanam jagung," kata Kapolda DIY, Irjen Pol Anggoro Sukartono, di sela penanaman jagung serentak kuartal IV di Godean, Rabu (8/10/2025).
Lahan tersebut nantinya dikelola oleh dua kelompok tani. Mereka dibantu bibit 100 kg, sumur pompa, hand tractor hingga bantuan pupuk.
Anggoro mengatakan, penanaman jagung ini merupakan wujud sinergi antara Polri, Pemerintah Daerah, Petani dan pihak lainnya sebagai upaya mendukung program swasembada pangan.
Menurut dia, luas lahan di DIY yang dimanfaatkan untuk program penanaman jagung kuartal IV ini seluas 49,8 hektar.
Lahan tersebut tersebar di Sleman, Bantul, Gunungkidul hingga Kulon Progo. Lahan yang digunakan mayoritas adalah Sultan Ground (SG), namun ada juga lahan milik petani.
Terkait pasar, jagung tersebut nantinya akan diserap oleh Bulog. Tentu dengan standar kualitas yang ditentukan.
Jagung yang tidak terserap akan dialihkan sebagai pakan ternak. Satu gudang penyimpanan bahkan sudah dibangun di SPN Selopamioro yang dapat menampung kapasitas seribu ton lengkap dengan alat pengering.
"Adanya gudang dan pengering ini diharapkan memudahkan petani menjual jagung sesuai yang diinginkan Bulog," ujar Anggoro.
Program ini mendapat dukungan dari Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X. Gubernur hadir dan secara simbolis ikut menanam jagung menggunakan mesin tanam. Ngarso Dalem mengatakan, karena ini bagian dari program kedaulatan pangan siapapun mestinya melakukan backup, dengan pemanfaatan teknologi agar hasilnya jauh lebih baik per hektare dari masa lalu. Terkaiat dengan keluasan tanam, jika program ini memberikan hasil yang baik maka bisa diperluas. Sebab menyangkut penghasilan masyarakat kecil.
"Kalau itu bisa dilakukan, harganya juga bagus, mengapa tidak diperluas. Supaya lebih banyak petani yang mengambil manfaat," katanya.
Program penanaman Jagung serentak Godean juga dibarengi dengan pasar murah. Sejumlah masyarakat hadir dan antusias untuk menyaksikan tanan jagung sekaligus membeli bahan pangan murah.(*)
Kasus Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Kejari Sleman Buka Sinyal Bakal Ada Tersangka Lain |
![]() |
---|
Top Skorer PSS Sleman Minta Pemain Super Elja Tak Cepat Puas, Masih Perlu Terus Berkembang |
![]() |
---|
Proyek Wifi Gratis Sleman Bermasalah, Eks Pejabat Diperiksa di Balik Jeruji Besi |
![]() |
---|
Dugaan Kontaminasi Solar pada Pertamax di SPBU Gito Gati Sleman, Ini Hasil Pemeriksaan Pertamina |
![]() |
---|
Seleksi 4 Jabatan Kepala OPD di Sleman: Tiga Nama Lolos Seleksi Diumumkan, Ini Daftarnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.