Masyarakat Jogja Kembul Bujana di Nol Km, Sampaikan Pesan Persatuan dan Perdamaian
Momentum boyongan kedaton, yakni hijrahnya Sri Sultan Hamengku Buwono I dari Pesangrahan Ambarketawang ke Kraton Yogyakarta.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para mahasiswa dari Forum Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DIY dan beberapa kelompok masyarakat menggelar aksi damai, pentas seni, serta makan bersama (kembul bujana) di Titik Nol Km Yogyakarta, pada Selasa sore (7/10/2025).
Aksi ini sebagai simbol kebersamaan, persatuan dan cinta damai dari masyarakat Yogyakarta.
Selain itu kegiatan tersebut juga memperingati momentum boyongan kedaton, yakni hijrahnya Sri Sultan Hamengku Buwono I dari Pesangrahan Ambarketawang ke Kraton Yogyakarta.
Mahasiswa dan beberapa kelompok masyarakat juga menyuarakan maklumat untuk menyikapi aksi massa berujung kericuhan dan perusakan pada Agustus 2025 lalu.
Ketua Forum BEM DIY Faturahman Djaguna, mengatakan aksi ini didasari atas keprihatinan para anggota Forum BEM DIY terkait kerusuhan saat penyampaian pendapat disejumlah daerah pada akhir Agustsus 2025 lalu.
"Kami Forum BEM DIY menggelar long march dan menyampaikan maklumat Jogja, demokrasi tanpa kekerasan," katanya, kepada awak media, Selasa (7/10/2025).
Menurutnya Yogyakarta menjadi barometer kemajuan demokrasi yang mana setiap aspirasi disampaikan tanpa ada kekerasan.
"Komitmen kami tentu keamanan prioritas utama. Karena kami tidak menginginkan kerusuhan, mari menjaga kondusifitas, menjaga ketertiban khususnya di DIY dan nasional," ungkap Faturahman.
Sementara Ketua Sekber Keistimewaan Widihasto Wasana Putra, menyampaikan pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat dan anak bangsa khususnya di Yogyakarta untuk berkomitmen menjaga Yogyakarta yang damai, aman, dan nyaman bagi semua.
"Kami menolak tindakan anarkis karena Bumi Yogyakarta adalah warisan nilai perjuangan yang harus dihidupi," jelas Hasto melalui maklumatnya.
Menurutnya kegiatan bertajuk Menghidupkan Sejarah disetiap Langkah, Mengabdi Tanpa Henti untuk NKRI juga untuk meneladani Sri Sultan Hamengku Buwono I dalam membangun Yogyakarta penuh dedikasi, cinta damai, aman dan nyaman.
"Jogja mengedepankan dialog, semua bisa memahami tapi tolong sampaikan aspirasi demokrasi dengan damai jangan sampai menjadi catatan buruk karena Jogja garda terdepan menjaga kesatuan dan persatuan nasional," terang Widhasto.
Aksi damai ini diisi dengan sejumlah pentas seni dari Sanggar Biola Quinta, Keluarga Madura Yogyakarta (KMY), Bregada Sembada serta ditutup doa bersama lintas agama. (hda)
BMKG Yogyakarta Prakiraan Cuaca Besok Rabu 8 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DIY Besok Rabu 8 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Pemda DIY Susun Rapergub Fasilitasi Pesantren Perkuat Aspek Keamanan Bangunan, IMB Tak Masuk |
![]() |
---|
Upacara HUT Ke-269 Kota Yogya, Hasto Wardoyo Canangkan Rekonstruksi Sosial |
![]() |
---|
Perbandingan Rata-rata Upah Tukang di Yogyakarta, Jawa Tengah, Jakarta, Jawa Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.