Dua Dapur SPPG di Gunungkidul Ditutup Imbas Kasus Keracuan  MBG

Kedua dapur yang ditutup atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN) tersebut ialah Dapur SPPG Jeruksari dan Dapur SPPG Siraman.

Dok. Istimewa
Ilustrasi keracunan makanan 

Ia menjelaskan penyempurnaan dapur meliputi pemasangan grease trap atau alat penjebak minyak dan lemak (lemak) yang terpasang pada sistem pembuangan air limbah dapur, wastafel di sejumlah titik, pemasangan karpet karet pada lantai agar tidak licin, hingga penyediaan tempat sampah yang memadai.

"Kemudian, kami juga diminta untuk melengkapi sertifikat SLHS yang sudah kami lakukan dan sudah selesai. Kemudian, juga diminta melengkapi sertifikasi halal yang mana besok akan adalah pelatihan dari Kemenag. Jika, proses itu semua selesai, maka SPPG bisa beroperasi kembali. Mungkin membutuhkan waktu dua atau tiga hari ini bisa beroperasi lagi. Untuk keluarnya sertifikat halal memang membutuhkan waktu 1-2 bulan," ucapnya.

Selama operasional ditutup sementara, kata dia, aktivitas dapur tetap berjalan. Para karyawan tetap masuk untuk membersihkan ompreng, tempat makan sebagai wadah MBG tersebut.

"Aktivitas tetap ada, terutama untuk membersihkan ompreng yang ada, karyawan tetap masuk. Kemarin baru dapat ompreng dari Polda," ucapnya. (ndg)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved