Pengumuman! Jembatan Pandansimo Akan Tutup Total Sementara pada 6-9 Oktober 2025, Ini Alasannya

Ditlantas Polda DI Yogyakarta telah melakukan evaluasi uji coba lalu lintas atau trial open traffic Jembatan Pandansimo Bantul

|
TRIBUN JOGJA/Alexander Ermando
BAKAL DITUTUP SEMENTARA - Ornamen berbentuk Gunungan di bagian tengah Jembatan Pandansimo diabadikan saat hari pertama Uji Coba Lalu Lintas Terbuka, Senin (29/09/2025). Ditlantas Polda DI Yogyakarta telah melakukan evaluasi uji coba lalu lintas atau trial open traffic Jembatan Pandansimo.  

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Ditlantas Polda) DI Yogyakarta telah melakukan evaluasi uji coba lalu lintas atau trial open traffic Jembatan Pandansimo. 

Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda DIY, AKBP Widya Mustikaningrum, mengatakan, evaluasi pembukaan Jembatan Pandansimo dilakukan pada Sabtu (4/10/2025).

Pasalnya, jembatan terpanjang di DIY itu telah dilakukan uji coba lalu lintas sejak Senin (29/9/2025).

"Pada hari Minggu (5/10/2025), jembatan tetap masih akan dibuka dari pukul 06.00 WIB sampai 18.00 WIB. Namun, hasil evaluasi, mulai Senin-Kamis (6-9/10/2025) akan dilakukan penutupan total sementara," ucapnya.

Penutupan total sementara Jembatan Pandansimo dilakukan untuk pembenahan, pembersihan, maupun pengecekan sarana prasarana di sepanjang Jembatan Pandansimo atau jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo tersebut.

"Insyaallah, mulai Jumat (10/10/2025), Jembatan Pandansimo akan dibuka total 24 jam," jelas dia.

Kini, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk dapat mematuhi peraturan lalu lintas, tertib berlalu lintas, agar selalu selamat dalam perjalanan. 

Selain itu, masyarakat juga dijajak untuk menjaga bersama aset yang ada di Jembatan Pandansimo.

"Dan satu lagi, kami ingatkan untuk tidak berjualan di sepanjang Jembatan Pandansimo. Termasuk tidak berhenti di sepanjang Jembatan Pandansimo," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, mulai menjalani uji coba lalu lintas atau trial open traffic pada Senin (29/9/2025) pukul 09.00 WIB. 

Uji coba ini menjadi langkah awal penting dalam memastikan kelayakan struktur, kelancaran arus kendaraan, dan keamanan pengguna sebelum jembatan resmi dibuka untuk umum.

Tahan gempa

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jembatan Pandansimo, Setiawan Nugroho mengatakan pembangunan memakan waktu selama satu setengah tahun.

"Pembangunannya mulai November 2023 dan selesai Juni 2025, dengan biaya sekitar Rp 800 miliar," kata Setiawan, Senin (29/09/2025).

Ia mengungkapkan bahwa lokasi Jembatan Pandansimo sekitar 10 kilometer (km) jaraknya dari Sesar Opak di Kabupaten Bantul.

Sesar tersebut merupakan pemicu terjadinya gempa besar pada 2006 silam.

Selain itu, lokasi berdirinya Jembatan Pandansimo juga rentan terjadi likuifaksi atau pencairan tanah. Sebab Setiawan mengatakan struktur tanah sekitar jembatan cenderung berpasir dan dangkal.

"Risiko bencana tersebut sudah kami antisipasi dan mitigasi lewat struktur jembatan," ujarnya.

Menurut Setiawan, pondasi jembatan dipasang sedalam 30 meter sebagai antisipasi likuifaksi.

Sebab diprediksi likuifaksi di sekitar jembatan bisa terjadi sampai kedalaman 10 meter.

Struktur Jembatan Pandansimo juga sudah didesain khusus agar tahan gempa.

Caranya dengan memasang Lead Rubber Bearing (LRB) sebagai isolator yang akan menyerap guncangan gempa.

"Jembatan Pandansimo didesain mampu tahan gempa hingga Magnitudo 9," ungkap Setiawan.

Ia mengatakan LRB akan menahan struktur jembatan agar tidak terjadi goyangan besar saat terjadi gempa.

Jembatan Pandansimo juga didesain agar bisa dimanfaatkan selama 50 tahun.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah DIY, Tisara Sita mengatakan Jembatan Pandansimo memiliki struktur ikonik berupa ornamen Gunungan di bagian tengah.

Selain itu, area plaza atau shelter bagi pedestrian atapnya didesain seperti joglo dengan desain Penerangan Jalan Umum (PJU) juga berupa Gunungan.

Struktur tersebut merepresentasikan unsur budaya lokal DIY.

"Jembatan ini akan memperkuat rantai pasok ekonomi, sekaligus membuka peluang pengembangan destinasi wisata baru," jelas Tisa.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved