Rangkuman Pengetahuan Umum
Profil Bupati Sleman dari Tahun ke Tahun, Periode 1945-2025
Inilah daftar Bupati Sleman dari masa ke masa, lengkap dengan profil singkatnya. Bupati Sleman pertama sampai ke-14.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
Jabatan Bupati Sleman kemudian digantikan oleh Drs. KRT. H. Prodjosuyoto Hadiningrat.
Setelah meninggal dunia, KRT Tedjo Hadiningrat dimakamkan di Makam Kuncen, Wirobrajan.
8. Drs. KRT. H. Prodjosuyoto Hadiningrat (1974-1985)
Bupati Sleman ke-8 adalah Drs. KRT. H. Prodjosuyoto Hadiningrat. Ia menjabat selama 10 tahun atau dua periode, yaitu sejak 1974 sampai 1985.
Pada masa pemerintahannya, terdapat dua kali penggantian Ketua DPRD Kabupaten Sleman.
Pada tahun 1977, posisi Soelanto sebagai Ketua DPRD digantikan oleh R. Soelarjo hingga tahun 1982.
Kemudian, pada 1982, Soelarjo digantikan oleh Samingan H.S.
Pada tahun 1985, Drs. KRT. H. Prodjosuyoto Hadiningrat digantikan Drs. Samirin.
Setelah KRT. H. Prodjosutoyo meninggal dunia, ia dimakamkan di Makam Kuncen, Wirobrajan.
9. Drs. Samirin (1985-1990)
Bupati Sleman ke-9 adalah Drs. Samirin. Ia menjabat selama satu periode atau lima tahun, yaitu sejak 1985 sampai 1990.
Pada masa jabatannya, Drs. Samirin mengalami sekali pergantian Ketua DPRD Sleman, yakni pada tahun 1987.
Ketua DPRD Sleman Samingan H. S. digantikan oleh Letkol. Sudiyono, yang kemudian menjabat selama dua periode mulai 1987 sampai 1997.
10. Arifin Ilyas (1990-2000)
Bupati Sleman ke-10 adalah Arifin Ilyas.
Ia memerintah selama dua periode atau 10 tahun, yaitu sejak 1990 sampai 2000.
Pada 2000, Arifin Ilyas kemudian digantikan oleh Ibnu Subiyanto.
11. Drs. Ibnu Subiyanto (2000-2009)
Drs. Ibnu Subiyanto merupakan Bupati Sleman ke-11. Ia menjabat selama 9 tahun, yaitu periode 2000-2005 dan 2006-2009.
Pada masa pemerintahan periode 2000-2005, Ibnu didampingi Wakil Bupati Sleman, Zaelani.
Kemudian, pada periode 2006-2009, Ibnu didampingi Wakil Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Ibnu Subiyanto adalah alumnus Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM).
Bupati Sleman dari Partai PDI Perjuangan tersebut lahir di Klaten, Jawa Tengah, pada 3 Maret 1950.
Kasus Korupsi Ibnu Subiyanto
Pada 2009, Ibnu Subiyanto diberhentikan sementara oleh Menteri Dalam Negeri karena didakwa terlibat kasus korupsi yang merugikan keuangan negara Rp 12 miliar.
Saat menjabat sebagai Bupati Sleman, Ibnu melakukan tindak korupsi dengan menyetujui pengadaan buku ajar SD hingga SMA dengan sistem penunjukan langsung tanpa lelang kepada PT. Balai Pustaka.
Karena kasus tersebut, Sri Purnomo yang semula menjabat Wakil Bupati, kemudian naik jabatan menjadi Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Sleman pada 2009.
12. Sri Purnomo (2009 - 2021)

Sri Purnomo adalah Bupati Sleman ke-12 yang menjabat selama kurang lebih 11 tahun, yaitu periode 2009-2010 (sebagai Plt. Bupati Sleman), kemudian periode 2010-2015, dan periode 2016-2021.
Saat menjabat Plt. Bupati Sleman, posisi Wakil Bupati Sleman kosong.
Kemudian, pada periode 2010-2015, Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati Sleman, Yuni Satia Rahayu.
Selama periode 10 Agustus 2015 sampai 17 Februari 2016 atau kurang lebih 160 hari, Gatot Saptadi menjabat sebagai Plt. Bupati Sleman.
Selanjutnya, pada periode 2016-2021, Sri Purnomo kembali terpilih sebagai Bupati Sleman, didampingi Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun.
Sebagai informasi, Sri Purnomo lahir di Klaten, Jawa Tengah, 22 Februari 1961.
Ia merupakan Bupati Sleman dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Ia menyelesaikan pendidikan tinggi Magister Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Indonesia (UII).
Pada 17 Februari 2021, saat Sri Purnomo selesai menjabat, Harda Kiswaya mengemban jabatan sebagai Plt. Bupati Sleman sampai 26 Februari 2021. Ia menjabat Bupati Sleman selama 9 hari, sebelum akhirnya digantikan Kustini Sri Purnomo, istri dari Sri Purnomo.
Kasus Korupsi Sri Purnomo
Pada 30 September 2025, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sleman menetapkan SP (Sri Purnomo), mantan Bupati Sleman sebagai tersangka kasus korupsi penyimpangan pengelolaan dana hibah pariwisata Kabupaten Sleman tahun 2020.
Kronologi kasus korupsi bermula saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020.
Kala itu, Kementerian Keuangan memberikan dana hibah kepada Kabupaten Sleman sebesar Rp 68.518.100.000.
Dana itu seharusnya digunakan untuk membantu desa wisata maupun desa rintisan wisata yang telah ditetapkan. Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 46/TNK/07/2020.
Setelah mendapatkan dana hibah, Sri Purnomo mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 49/2020 pada 27 November 2020 yang berisi pedoman pemberian hibah pariwisata. Perbup ini menjadi masalah.
Sebab, alokasi dana hibah bukan fokus untuk desa wisata dan desa rintisan wisata, tetapi menyasar sebagian kelompok masyarakat sektor pariwisata yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Akibat alokasi dana hibah yang tidak tepat sasaran tersebut, negara merugi Rp 10.952.457.030 alias lebih dari Rp 10,9 miliar.
KLIK DI SINI untuk membaca kasus korupsi Sri Purnomo.
Baca juga: Kuasa Hukum Sri Purnomo Buka Suara Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata, Singgung Tim Teknis
Baca juga: Mantan Bupati Sleman Sri Purnomo Tersangka, JCW Desak Kejari Sleman Usut Aktor Lain
13. Kustini Sri Purnomo (2021-2025)

Kustini Sri Purnomo, istri dari Sri Purnomo, merupakan Bupati Sleman ke-13, sekaligus perempuan pertama yang menjabat Bupati Sleman.
Ia lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 12 Oktober 1960.
Kustini menjabat satu periode sejak 26 Februari 2021 sampai 20 Februari 2025 atau kurang lebih hampir 4 tahun.
Saat menjabat sebagai Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo didampingi oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Sama seperti sang suami, Kustini juga berasal dari PAN.
Kustini merupakan lulusan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Sunan Kalijaga) Yogyakarta. Ia mengambil jurusan Perbandingan Agama di Fakultas Ushuluddin.
Dalam masa pemilu, ketika jabatan Bupati Sleman kosong, tepatnya pada 24 September 2024 sampai 24 November 2024, Kusno Wibowo menjabat sebagai Plt. Bupati Sleman.
14. Harda Kiswaya (2025-sekarang)

Harda Kiswaya adalah Bupati Sleman ke-14 yang saat ini masih menjabat.
Sebagai informasi, Harda Kiswaya lahir di Sleman pada 26 Januari 1964.
Selain merupakan politikus Partai Gerindra, Harda Kiswaya adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sleman.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, Harda sempat menjabat sebagai Plt. Bupati Sleman pada Februari 2021.
Ia kemudian mencalonkan diri sebagai Bupati Sleman pada Pilkada 2024. Harda maju bersama Danang Maharsa dari PDI Perjuangan.
Pada 2019, Harda Kiswaya menerima Satyalancana Karya Satya XX, tanda kehormatan dari Pemerintah Indonesia yang diberikan kepada pegawai negeri sipil (PNS) yang telah mengabdi selama 20 tahun tanpa catatan pelanggaran berat.
Demikian daftar dan profil Bupati Sleman dari tahun ke tahun, dari masa ke masa, sejak 1945 sampai 2025 yang dirangkum Tribunjogja.com dari berbagai sumber.
(Tribunjogja.com/ANR)
Bupati Sleman
Wakil Bupati Sleman
Meaningful
sejarah
korupsi
Sri Purnomo
Kustini Sri Purnomo
Harda Kiswaya
Berita Sleman Hari Ini
Rangkuman Pengetahuan Umum
10 Pasangan Kata Bahasa Inggris yang Mirip api Berbeda Arti |
![]() |
---|
Apa Itu Mise en Scene? Penjelasan Lengkap dengan Contoh Film Populer |
![]() |
---|
Inilah 20 Kata Bahasa Jawa Timur vs Jawa Tengah: Sama Bunyi, Beda Arti! |
![]() |
---|
Perbedaan Ramen, Udon, dan Soba: Mi Jepang Paling Populer di Indonesia |
![]() |
---|
Berapa Lama Lalat Terbang dalam Sehari? Ini Penjelasan Ilmiahnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.