Dewi Mlayu Ndeso 2025, Sport Tourism di Kaki Gunung Merapi yang Sarat Budaya dan Kepedulian

Tidak hanya pelari, acara ini juga menarik wisatawan dari luar kota serta tokoh masyarakat.

Dok.Istimewa
LARI - Peserta melintasi rute yang disemarakkan atraksi budaya dalam ajang Dewi Mlayu Ndeso 2025 di Sleman, Minggu (28/9/2025). Event ini diikuti ribuan pelari dan wisatawan dari berbagai daerah. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kawasan Turi, Sleman, dipadati ribuan peserta Dewi Mlayu Ndeso 2025 pada Minggu (28/9/2025) lalu.

Tidak hanya pelari, acara ini juga menarik wisatawan dari luar kota serta tokoh masyarakat.

Gelaran sport tourism yang diinisiasi Bank MSA itu kembali berlangsung meriah untuk kedua kalinya setelah sukses pada 2024 lalu.

Acara ini menghadirkan beragam pengalaman.

Selain berlari dan jalan sehat bersama, peserta berkesempatan membawa pulang hadiah yang unik.

Tiga ekor kambing dan hasil bumi desa wisata sekitar menjadi daya tarik tersendiri yang membedakan Dewi Mlayu Ndeso dari ajang olahraga serupa.

Direktur Utama Bank MSA, Y Triagung Pujiantoro, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan semata olahraga, melainkan juga wujud tanggung jawab sosial.

“Sebagai bagian dari program sosial dan lingkungan, Bank MSA juga menyerahkan secara simbolis 100 kambing sebagai bantuan produktif dari Social Banking Bank MSA hasil kolaborasi dengan Laziznu dan Bank Danamon Syariah kepada warga sekitar yang membutuhkan, serta 1.000 bibit pohon yang merupakan sumbangan dari setiap peserta untuk mendukung penghijauan di lereng Gunung Merapi,” ujarnya, Selasa (30/9/2025).

Keterlibatan warga desa wisata turut memberi warna dalam penyelenggaraan.

Desa Wisata Kelor menampilkan tarian dan jathilan di sepanjang rute lomba serta menyediakan hidangan ringan bagi pelari yang singgah beristirahat.

Sementara di garis finis, Desa Wisata Sangurejo menyambut peserta dengan tari topeng ireng yang memukau.

“Kami sangat berterima kasih karena warga dan seluruh peserta sangat antusias dengan Dewi Mlayu Ndeso 2025. Kami akan terus bersinergi dalam pengembangan ekonomi masyarakat dan pelestarian alam, budaya, serta pariwisata,” lanjut Triagung.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, yang hadir langsung dalam acara, menyampaikan apresiasi atas inisiatif tersebut.

Menurutnya, Dewi Mlayu Ndeso menjadi momentum penting dalam mengangkat potensi desa wisata di wilayahnya.

“Harapan kami, Sleman semakin banyak menjadi tuan rumah berbagai acara seperti ini, yang tidak hanya menggerakkan sektor pariwisata tetapi juga mendorong pergerakan ekonomi masyarakat secara menyeluruh,” katanya.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved