Ratusan Peternak di DIY Ikuti Kontes  Hewan Ternak di Gunungkidul 

Para peserta memperebutkan Piala Keistimewaan DIY serta uang pembinaan untuk juara I, II, dan III di tiap kelas.

Dok.Istimewa
KONTES TERNAK - Bupati Gunungkidul, Endah Subekti, saat meninjau sapi yang mengikuti kontes ternak di Pasar Siyono, Sabtu (27/9/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGA.COM, GUNUNGKIDUL - Ratusan peternak dari berbagai wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ambil bagian dalam Kontes Ternak Kabupaten Gunungkidul Piala Keistimewaan 2025, yang digelar di Pasar Hewan Siono Harjo, pada 27-28 September  2025.

Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasional, Bulan Bakti Peternakan, Hari Rabies Sedunia serta Hari Jadi ke-195 Kabupaten Gunungkidul.

Kontes yang berlangsung selama dua hari ini memperlombakan ternak sapi Peranakan Ongole (PO), kambing Peranakan Etawa (PE) ras Kaligesing, dan domba lokal.

Para peserta memperebutkan Piala Keistimewaan DIY serta uang pembinaan untuk juara I, II, dan III di tiap kelas.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyampaikan bahwa kegiatan ini didanai oleh Dana Keistimewaan (DAIS) DIY 2025.

Ia menegaskan, kontes ini tidak hanya ajang kompetisi, tetapi juga wadah edukasi, motivasi, dan silaturahmi antarpeternak.

“Gunungkidul punya potensi besar di sektor peternakan, khususnya sapi PO, kambing, dan domba. Kontes ini menjadi media untuk menampilkan ternak unggulan sekaligus belajar meningkatkan kualitas genetik, pola pemeliharaan, dan biosekuriti,” ujar Bupati, Minggu (28/9/2025)

Ia juga mengingatkan pentingnya sportivitas dalam lomba.

“Perbedaan pendapat dalam penilaian itu hal wajar. Menang atau kalah biasa saja. Yang penting, semua punya semangat yang sama untuk meningkatkan mutu ternak di Gunungkidul,” tegasnya.

Baca juga: Dukung Gerakan Pangan Murah, Pemkab Gunungkidul Terima 25 Handtraktor dari Kementerian Pertanian 

Sementara itu, Paniradya Pati DIY, Aris Eko Nugroho, menambahkan bahwa pelaksanaan kontes ini mencerminkan filosofi keistimewaan DIY, yakni memayu hayuning bawono—mengupayakan keselamatan, kebahagiaan, dan kesejahteraan bersama serta menjaga harmoni alam.

“Ini bentuk nyata dari implementasi keistimewaan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya melalui pelestarian dan regenerasi sapi PO. Kami ingin menjadikan Gunungkidul sebagai gudang ternak unggulan,” jelasnya.

Dia mengatakan adanya kontes ini untuk memperkuat status Gunungkidul, khususnya wilayah Playen dan Wonosari, sebagai sumber bibit sapi PO sejak 2015.

“Pada 2018, sapi PO bahkan ditetapkan sebagai produk unggulan daerah dengan julukan Si Putih Mutiara, sapi putih dengan mutu tiada tara,” ujarnya.

Adapun hasil kontes ini terbagi atas beberapa bagian, yakni:

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved