Berita Gunungkidul
Alasan Pemkab Gunungkidul Bangun Drainase di Alun-Alun Wonosari
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melanjutkan penataan kawasan Alun-Alun Wonosari dengan membangun saluran drainase pada 2025
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul melanjutkan penataan kawasan Alun-Alun Wonosari dengan membangun saluran drainase pada 2025.
Pekerjaan yang menelan anggaran Rp848 juta tersebut ditargetkan selesai sebelum akhir tahun nanti.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gunungkidul, Hary Sukmono, mengatakan pembangunan drainase menjadi lanjutan penataan alun-alun yang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, pekerjaan difokuskan pada pemerataan lapangan karena adanya perbedaan elevasi antara sisi barat dan timur mencapai 1,2 meter.
“Masalah kemiringan sudah teratasi. Sekarang kami fokus membuat saluran pembuangan agar air hujan tidak lagi menggenang di lapangan,” kata Hary, Jumat (26/9/2025).
Saluran drainase dibangun di sisi barat alun-alun yang terhubung langsung ke sungai di belakang kantor pemkab.
Selain itu, anggaran juga digunakan untuk penataan kawasan, seperti mempercantik area sekitar pohon beringin dan pembenahan tiang bendera.
Hary menambahkan, rencana pembangunan tugu adipura di alun-alun batal direalisasikan tahun ini.
Anggaran yang sudah disiapkan dialihkan untuk program prioritas menyusul kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat.
• Barang Pedagang Pasar Tradisional Gunungkidul Kerap Dicuri, Dinas Tambah CCTV
“Untuk sementara fokus kami menyelesaikan drainase agar penataan alun-alun benar-benar tuntas,” ujarnya.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, mengingatkan agar pengerjaan proyek drainase dilakukan tepat waktu dan dengan kualitas yang baik.
Ia menilai penataan alun-alun sudah berlangsung cukup lama sehingga penyelesaiannya harus diperhatikan secara serius.
“Jangan sampai ada keterlambatan dan hasil pekerjaan harus sesuai standar, tidak boleh asal-asalan,” tegasnya (ndg)
Baca dan Ikuti Berita Tribunjogja.com.com di GOOGLE NEWS
| Nelayan di Sadeng Sambat Soal Tata Kelola BBM Kapal, Lapor LO DIY dan Penegak Hukum |
|
|---|
| Barang Pedagang Pasar Tradisional Gunungkidul Kerap Dicuri, Dinas Tambah CCTV |
|
|---|
| PAD Gunungkidul Tambah Rp506.443.900 Selama Libur Maulid Nabi |
|
|---|
| Pengembangan Pertanian Modern Melon Hidroponik di Semanu Gunungkidul |
|
|---|
| 16 Ribu Rumah Tidak Layak Huni di Gunungkidul Belum Tersentuh Perbaikan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.