Hadiri Ritual Megawe Kelompok Penghayat Kepercayaan, Cucu Sultan Tekankan Pentingnya Guyub Rukun

Pada kesempatan itu, Marrel menekankan pentingnya hidup berdampingan, guyub rukun di dalam perbedaan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
LABUH SAWAH: Cucu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo, memukul kentongan tanda dimulainya ritual labuh sawah atau megawe di Kelurahan Margomulyo, Seyegan, Kabupaten Sleman. 

Setelah pembukaan, sesaji yang telah disiapkan diusung bersama. Mereka gotong royong menuju area persawahan diiringi kidung singgah singgah atau tolak bala. 

Sebelum tanah mulai dibajak menggunakan dua ekor kerbau, prosesi diawali dengan ritual doa sebagai jalinan hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut Joko, upaya melestarikan tradisi pertanian leluhur sebagai wujud rasa syukur dan penghormatan 
terhadap bumi ini bakal terus diwariskan dan diajarkan kepada generasi muda.

Mereka diharapkan dapat mengambil nilai baik tentang bagaimana mempertahankan teknologi pertanian organik tanpa pestisida maupun bahan kimia. Harapannya dapat mewujudkan ketahanan pangan. 

"Diharapkan kita mampu swasembada, berdiri diatas kaki sendiri untuk pengadaan pangan," katanya.(*) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved