IIQ An Nur Yogya Mewisuda 173 Wisudawan

IIQ An Nur berhasil mewisuda 173 wisudawan, di antaranya 84 wisudawan berpredikat Cumlaude dan 37 telah menyandang predikat hafiz/ah 30 juz .

Editor: ribut raharjo
Istimewa
IIQ An Nur Yogya Mewisuda 173 Wisudawan 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) An Nur Yogyakarta menyelenggarakan Prosesi Wisuda Sarjana ke-17 tahun akademik 2024/2025 di lingkungan kampus dan dihadiri oleh keluarga besar Yayasan Al Ma’had An Nur, Bupati Bantul, Direktur Diktis Kemenag Pusat, Panewu Kapanewon Sewon, Polsek dan Koramil Sewon, Lurah, dan tamu-tamu undangan lainnya (13/9). 

Dalam wisuda tahun ini, IIQ An Nur berhasil mewisuda 173 wisudawan, di antaranya 84 wisudawan berpredikat Cumlaude dan 37 telah menyandang predikat hafiz/ah 30 juz beserta Qiraah Sab’ahnya.

Tidak hanya itu, dalam wisuda kali ini, setidaknya ada beberapa wisudawan di tiga fakultas yang memiliki prestasi akademik dan non akademik, di antaranya: Dari Fakultas Tarbiyah, wisudawan tercepat diraih oleh Julia Agustin dengan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan masa studi 3 tahun 7 bulan. 

Wisudawan tertinggi diraih oleh Fika Fathimah dari Prodi PGMI dengan IPK 3.78 dan terbaik diraih oleh Anma Rivalda Ma’sum dari Prodi PAI dengan IPK 3.77 dan hafizah 30 juz. Dari Fakultas Ushuluddin, wisudawan tercepat atas nama Afnan Raihan dari Prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir (IAT) dengan masa studi 3 tahun 7 bulan. Tertinggi atas nama Winda Fitriani dengan capaian IPK 3.59. Terbaik diraih oleh Nur Tata dengan IPK 3.57, hafizah 30 juz, dan penelitian yang terpublikasi Internasional Bereputasi Scopus. Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, wisudawan tercepat diraih oleh Vea Afi Antica dari Prodi Ekonomi Syariah dengan masa studi 3 tahun 5 bulan. Tertinggi diraih oleh Amalia Putri Isyanti dari Prodi Ekonomi Syariah dengan IPK 3.82 dan terbaik diraih oleh Wahdatun Solikhah dari Prodi Ekonomi Syariah dengan capaian IPK 3.70 dan hafizah 30 juz. 

Dalam sambutannya, Rektor IIQ An Nur Yogyakarta, Dr. Ahmad Sihabul Millah, menekankan bahwa momen wisuda merupakan pintu gerbang menuju perjalanan baru yang lebih luas, penuh tantangan, sekaligus harapan. 

Saat ini, manusia hidup pada masa transisi besar dalam sejarah umat manusia. Teknologi Artificial Intelligence (AI) telah jauh berkembang pesat melebihi yang manusia pikirkan, tapi kelemahan dasar dari AI adalah the moral gap of technology. 

“Kepintaran AI bisa lebih cepat dari kita, tapi AI punya kelamahan dasar, yakni ia tidak punya hati nurani, tidak memiliki pertimbangan moral-akhlak. Untuk itu, wisudawan hari ini ke depan harus terus mengedepankan akhlak mulia dan kejujuran, sehingga dapat memberikan banyak manfaat”, tambahnya. 

Dalam kesempatan lain, salah satu wisudawan terbaik, Fika Fathimah, menegaskan bahwa kuliah di IIQ An Nur sebuah anugerah baginya. 

Hal itu karena proses pembelajaran sangat dinamis dan humanis, khususnya interaksi akademik antara mahasiswa dengan mahasiswa serta antara mahasiswa dan dosen. Baginya, lingkungan kampus ini sangat terbuka, dosen yang humble, ramah, dan sangat menghargai mahasiswa (apapun kondisinya).

“Kedekatan emosional antara dosen dan mahasiswa merupakan faktor terbesar dalam keberhasilan akademik saya sampai di titik ini. Bagi saya, inilah yang menjadi titik penting agar setiap alumni mampu terjun secara langsung dalam setiap pengabdian di masyarakat dan instansi pekerjaan”, ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved