Reshuffle Menkeu, Ekonom UMBY Ingatkan Pentingnya Kebijakan Fiskal yang Hati-hati
Terkait pernyataan Purbaya yang menyebut target pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen, Widarta menilai target itu terlalu berat.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Muhammad Fatoni
“Efek pasarnya saya kira cukup signifikan, tapi sekarang memang IHSG turun sekian persen. Tapi kalau dari sisi dolar saya kira tetap tidak terlalu berpengaruh. Dan ini saya kira hanya shock aja kok, shock aja ini dalam arti jangka pendek begitu,” ujarnya.
Widarta menilai prospek jangka panjang akan sangat bergantung pada kebijakan Menteri Keuangan baru.
Ia mengapresiasi latar belakang Purbaya yang multidisipliner serta pengalaman birokratis yang panjang.
“Jadi harapan saya, harapan kita semua, nanti ekonomi ini akan segera pulih kembali,” katanya.
Ia menambahkan bahwa unjuk rasa belakangan ini merupakan puncak dari berbagai kekecewaan masyarakat yang diharapkan bisa mereda dengan hadirnya menteri baru.
Meski mengkritisi kebijakan fiskal, Widarta juga memberi catatan positif.
“Kalau kita ngomong kebijakan pemerintah, sebenarnya menurut saya bagus. Ada kebijakan Koperasi Merah Putih itu luar biasa, MBG luar biasa. Kemudian juga kebijakan-kebijakan misalnya apalagi yang baru. Tapi semuanya itu saya melihat kok dari sisi pemerintahnya yang tidak siap. Kalau beli kita kan kemerungsung gitu loh, grusa grusu gitu loh,” ujarnya.
Ia mencontohkan, Koperasi Merah Putih yang dinilai baik justru berbenturan dengan kelembagaan di desa.
Menurut Widarta, dua hal utama yang harus segera diperhatikan Menteri Keuangan baru adalah memberi kenyamanan dan kepercayaan pasar serta menstabilkan kondisi ekonomi melalui kebijakan fiskal yang tepat. Ia menekankan agar pajak tidak dinaikkan secara berlebihan karena akan berdampak pada daya beli dan pertumbuhan ekonomi.
“Saya kira yang pertama adalah bagaimana pasar percaya dan bagaimana masyarakat juga percaya, sehingga nanti stabilitas ekonomi akan lebih terjaga dan pertumbuhan nanti tetap di atas 5 persen target dari pemerintah,” ujarnya.
Terkait pernyataan Purbaya yang menyebut target pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8 persen, Widarta menilai target itu terlalu berat.
“Menurut saya kalau saat ini memang agak berat ya, karena dulu kan awal Pak Prabowo juga (targetnya) 8,2 persen kan, juga nggak pernah tercapai, malah terjadi penurunan kemarin,” katanya.
Sekadar informasi, Menteri Keuangan yang baru dilantik Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tembus 8 persen dalam waktu dua atau tiga tahun ke depan.
Purbaya mengatakan Presiden Prabowo Subianto memerintahkannya untuk mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen.
“Ya kalau Anda berdoa, bisalah. Itu bukan sesuatu yang mustahil, itu yang mesti dikejar,” kata Purbaya setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, 8 September 2025.
UMBY Gelar Pradipta 2025, Rektor Dorong Mahasiswa Jadi Cahaya Masa Depan |
![]() |
---|
Kata Purbaya Yudhi Sadewa Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Hanya Suara Sebagian Kecil, Ekonomi Kuncinya |
![]() |
---|
Ferry Juliantono Resmi Gantikan Budi Arie, Ini Profil Menteri Koperasi Baru di Era Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Reshuffle Kabinet, Haedar Ingatkan Menteri Baru: Belajarlah Empati pada Rakyat |
![]() |
---|
IHSG Nyungsep Setelah Sri Mulyani Diganti Purbaya, Apa Kata Pakar UGM |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.