Demo Mahasiswa
Demo di Bundaran UGM Bubar, Selanjutnya Ziarah Makam Mahasiswa Amikom Yogyakarta
Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil mulai membubarkan diri pada Senin (1/9/2025) sekira pukul 14.13 WIB.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Jogja Memanggil mulai membubarkan diri pada Senin (1/9/2025) sekira pukul 14.13 WIB.
Aksi demonstrasi siang itu yang digelar di utara Bunderan UGM pun berlangsung lancar dan tertib.
Seusai membubarkan diri, sejumlah massa aksi berencana melayat atau ziarah ke makam Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta yang meninggal saat demo di depan Mapolda DIY.
Sebelum ribuan massa mahasiswa bubar, perwakilan Aliansi Jogja Memanggil membacakan Maklumat Rakyat Jogja yang berisi 18 tuntutan kepada pemerintah.
Lagu Buruh Tani pun nyaring dinyanyikan para massa aksi damai mahasiswa siang itu.
Maklumat yang dibacakan perwakilan aliansi tersebut mencatat seluruh rasa kecewa dan protes mahasiswa terkait kondisi demokrasi serta pemerintahan di Tanah Air.
Mereka menyoroti reformasi kepolisian yang dijanjikan sejak dua dekade lalu tak kunjung terwujud.
Belum lagi serangkaian kebijakan pemerintah yang dinilai secara sistematis membuka kembali pintu bagi militer untuk memasuki ranah-ranah sipil. Sehingga membangkitkan kembali memori kelam dwi fungsi ABRI.
Tak hanya itu, pemangkasan anggaran pendidikan dan kenaikan tarif PPN 12 persen juga dinilai berdampak buruk terhadap sektor-sektor primer. Terutama pemangkasan anggaran pendidikan yang membuat para mahasiswa harus membayar biaya kuliah dan UKT lebih mahal, karena perguruan tinggi ikut menaikkan tarif tersebut.
Oleh karena itu, mereka menyodorkan 18 tuntutan yang harus didengarkan pemerintah dan wakil rakyat. Di antaranya gagalkan pemangkasan anggaran pendidikan dan wujudkan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, serta berisi kerakyatan.
Lalu, usut tuntas segala brutalitas aparat yang merenggut nyawa rakyat, terutama dalam demonstrasi belum lama ini yang menewaskan driver Ojol, Affan Kurniawan, di Jakarta serta Rheza Sendy Pratama (21), mahasiswa Universitas Amikon Yogyakarta.
Baca juga: Pengakuan Ayah Rheza Mahasiswa Amikom Yogyakarta Saat Lihat Kondisi Jenazah Anaknya
"Bebaskan semua demonstran, pejuang lingkungan, pejuang HAM, serta pejuang demokrasi. Pecat dan adili Listyo Sigit Prabowo (Kapolri), reformasi kepolisian sekarang juga, tarik militer ke barak, hapus komando teritori, dan cabut UU TNI," serunya.
Selanjutnya, mereka meminta pemerintah turunkan kenaikan pajak bumi bangunan di seluruh wilayah Indonesia, hapus program makan bergizi gratis (MBG), hapus segala tunjangan di luar gaji pokok dan jaminan sosial kesehatan bagi anggota DPR, pejabat pemerintah, serta perwira TNI Polri.
"Setarakan gaji pokok anggota DPR, pejabat pemerintah, serta perwira TNI Polri seperti rata-rata upah buruh secara nasional. Naikkan upah buruh, turunkan kebutuhan pokok rakyat," paparnya.
Mereka juga menuntut pemerintah segera meresmikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset Koruptor untuk memiakinkan koruptor dan keluarganya. (drm)
Update Kasus Pengeroyokan Ade Armando saat Demo 11 April: Pelaku & Provokator Teridentifikasi |
![]() |
---|
Kabar Demo 11 April: Pengeroyok Ade Armando Terungkap, Polda Metro Tangkap Beberapa Terduga Pelaku |
![]() |
---|
Kabar Terkini Ade Armando Setelah Dikeroyok Massa di Tengah Aksi Demo, Kapolda: Cukup Memprihatinkan |
![]() |
---|
Berita Demo 11 April: Wajah Pengeroyok Dosen UI Ade Armando Tertangkap Kamera, Desak Polisi Bergerak |
![]() |
---|
Demo 11 April: Ade Armando Dipukuli, Kata-kata Kasar Terlontar di Tengah Massa Main Hakim Sendiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.