Lepas dari Juru Kunci, Kontingen Gunungkidul Berhasil Duduki Posisi Keempat pada Peparda DIY 2025

Endah mengatakan pihaknya menyiapkan bonus untuk atlet berprestasi yang menyumbang medali pada Peparda DIY tahun ini.

Dok.Istimewa
PEPARDA DIY - Penyerahan piala kepada juara pertama Peparda DIY 2025 secara simbolis di Taman Budaya Gunungkidul (TBG) Minggu (30/8/2025) kemarin 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting 

TRIBUN JOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Ajang Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) IV DIY 2025 resmi ditutup di Taman Budaya Gunungkidul (TBG), pada Sabtu (30/8/2025). 

Penutupan dihadiri Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, Ketua DPRD DIY beserta Forkopimda DIY, Ketua NPC Indonesia, Bupati se-DIY, Ketua KONI DIY, para Ketua NPC dan KONI Kabupaten/Kota se-DIY, Bupati Gunungkidul, jajaran Forkopimda, serta ratusan atlet, pelatih, official, dan masyarakat.

Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan berkat kerja sama seluruh pihak, kontingen Kabupaten Gunungkidul berhasil lepas dari posisi juru kunci.

"Alhamdulillah, sekarang kita berada di posisi keempat. Peparda ini menjadi tonggak lahirnya lebih banyak atlet difabel berprestasi yang nantinya akan membawa nama harum daerah, tidak hanya di tingkat DIY, tetapi juga nasional bahkan internasional. Mari terus kita dukung perjuangan mereka,” ungkapnya.

Atas torehan prestasi tersebut, Endah mengatakan pihaknya menyiapkan bonus untuk atlet berprestasi yang menyumbang medali pada Peparda DIY tahun ini.

"Pastinya akan ada bonus. Namun, untuk nominalnya masih kami lakukan perhitungan dikarenakan menyesuaikan adanya efisiensi," ucapnya.

Baca juga: Gunungkidul Butuh Investor untuk Pembangunan SPBN di Pantai Sadeng

Sementara itu, Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Gunungkidul, Untung Subagyo menambahkan torehan prestasi ini sudah melewati target awal.

"Alhamdulillah, kita berhasil mendapatkan 29 medali emas dari target awal 15 medali emas. Dan, Alhamdulillah kita bisa lepas dari juru kunci untuk yang pertama kali sejak pelaksanaan Peparda DIYA digelar," ucapnya.

Dia mengatakan medali emas disumbang dari berbagai cabang olahraga mulai dari angkat beban, atletik, panahan, catur, hingga renang.

"Dan, paling banyak disumbangkan dari angkat berat sebanyak 11 emas," terangnya.

Untuk diketahui perolehan medali terbanyak didapatkan Kabupaten Sleman sebanyak 201 medali, terdiri dari 62 medali emas, 73 perak, dan 66 perunggu.

Kemudian,  Kota Yogyakarta mendapatkan 80 medali, terdiri dari 36 medali emas, 22 perak, dan 22 perunggu.

Lalu, Kabupaten Bantul mendapatkan 109 medali, terdiri dari 32 medali emas, 40 perak, dan 47 perunggu.

Kabupaten Gunungkidul mendapatkan 66 medali, terdiri dari 29 emas, 13 perak, dan 24 perunggu.

Dan terakhir, Kabupaten Kulon Progo mendapatkan 77 medali, terdiri dari 23 emas, 26 perak, dan 28 perunggu.

Rangkaian penutupan diakhiri dengan prosesi serah terima bendera NPC DIY dari tuan rumah Gunungkidul kepada Kabupaten Kulon Progo, yang akan menjadi penyelenggara Peparda V DIY berikutnya.

Prosesi ini menjadi simbol estafet semangat olahraga difabel yang terus berlanjut di seluruh daerah DIY dengan semangat kebersamaan dan kesetaraan.

Dengan berakhirnya Peparda IV DIY 2025, semangat juang, sportivitas, dan persaudaraan para atlet difabel diharapkan terus terjaga.

Peparda bukan sekadar ajang olahraga, melainkan juga wahana membangun inklusi, menginspirasi masyarakat, serta mewujudkan kesetaraan di Daerah Istimewa Yogyakarta. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved