YIA Jadi Embarkasi Haji Mulai 2026, Okupansi Hotel Bisa Terdongkrak

Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) ditetapkan sebagai Embarkasi Haji mulai 2026.

|
Tribun Jogja/ Alexander Ermando
EMBARKASI HAJI - Suasana Yogyakarta International Airport (YIA) di Kapanewon Temon, Kulon Progo, belum lama ini. YIA telah ditetapkan menjadi Embarkasi Haji DIY mulai Musim Haji 2026. Terpilihnya YIA menjadi embarkasi haji dapat meningkatkan okupansi hotel di Kulon Progo. 

Ringkasan Berita:

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) ditetapkan sebagai Embarkasi Haji mulai 2026.

Tidak hanya untuk DIY, tetapi juga sebagian wilayah di Jawa Tengah seperti Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, serta Temanggung.

Ada empat hotel bintang di sekitar YIA yang akan digunakan sebagai embarkasi haji.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono menyambut positif kebijakan tersebut.

Menurut dia, terpilihnya YIA menjadi embarkasi haji dapat meningkatkan okupansi hotel di Kulon Progo.

Ia mengatakan selama ini okupansi Kulon Progo menjadi yang terendah di DIY. 

“Kami PHRI sangat menyambut gembira, bisa meningkatkan okupansi di Kulon Progo. Tentu sangat berpengaruh (meningkatkan okupansi), karena kan tidak hanya DIY, ada dari Jawa Tengah selatan dan barat. Jadi kalau ada keluarga yang nguntapke (mengantar), itu kan bisa meningkatkan okupansi,” katanya, Minggu (09/11/2025).

“Sebenarnya kan kami menyiapkan 60 hotel bintang dan non bintang, tetapi yang dipilih kan 4 hotel bintang. Hotel itu tidak semuanya untuk jamaah haji, untuk person juga, bisa untuk keluarga (jamaah haji). Nah kalau budget terbatas, kan (keluarga jamaah haji) bisa menginap di hotel non bintang,” sambungnya.

Meski hanya empat hotel, namun ia memastikan kapasitas kamar mencukupi.

Hal itu karena pemberangkatan jamaah haji dilakukan berkala.

Selain itu, Solo juga masih menjadi embarkasi haji.

Deddy menerangkan selain meningkatkan okupansi di Kulon Progo, terpilihnya YIA menjadi embarkasi haji juga bisa menjadi branding tersendiri. 

“Bisa mengenalkan Kulon Progo sebagai embarkasi haji, nantinya akan timbul branding. Ini keuntungan kita,” terangnya.

Ia berharap Pemerintah Daerah DIY bisa bekerja sama dengan PHRI DIY untuk penyediaan hotel daripada membangun fasilitas baru.

Hal itu karena dampak ikutannya akan lebih besar.

“Daripada membangun, lebih baik bekerja sama dengan hotel. Karena kan kami juga menyumbang pendapatan daerah, kemudian juga penyerapan tenaga kerja,” imbuhnya. 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved