Pemangkasan Danais 2026, Pemda DIY Siapkan Prioritas Program

Pemangkasan ini dinilai akan berdampak pada banyak kegiatan yang selama ini bergantung pada Danais,

|
Penulis: Hanif Suryo | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM
Paniradya Pati Kaistimewan, Aris Eko Nugroho 

TRIBUNJOGJA.COM - Dana Keistimewaan (Danais) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan hanya akan sebesar Rp500 miliar pada 2026, atau jauh berkurang dari alokasi tahun-tahun sebelumnya.

Pemangkasan ini dinilai akan berdampak pada banyak kegiatan yang selama ini bergantung pada Danais, mulai dari program pemerintah daerah hingga tingkat kalurahan.

Paniradya Pati Kaistimewan DIY, Aris Eko Nugroho, mengatakan pihaknya masih menunggu pembahasan resmi di DPR RI terkait usulan pemangkasan tersebut.

Hingga saat ini, rencana pengurangan Danais baru tercantum dalam nota keuangan.

“Kalau tentang efisiensi kita menunggu resmi pembahasan di DPR RI, sekarang masih nota keuangan. Semoga bisa berubah lebih besar dari Rp500 miliar. Selama ini Danais digunakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di DIY, OPD kabupaten/kota, hingga tingkat kalurahan. Kalau memang tetap Rp500 miliar, ya program rutin dan yang sifatnya wajib akan diprioritaskan,” ujar Aris, Rabu (20/8/2025).

Ketua Paguyuban Lurah dan Pamong Kalurahan Nayantaka, Gandang Hardjanata, menyebut pemangkasan ini pasti berdampak langsung bagi kalurahan. 

“Ada kebijakan pusat untuk efisiensi, ya mau gimana lagi. Kita lihat saja. Marwah Danais yang turun ke kalurahan harus bisa mensejahterakan warga,” paparnya.

Menurut Gandang, Danais yang disalurkan ke kalurahan selama ini memiliki beberapa skema. 

Misalnya, saat pandemi Covid-19, semua kalurahan mendapat bantuan Danais secara seragam. Ada pula skema pembangunan fisik, seperti papan nama kalurahan, yang dibiayai secara merata. Sementara untuk kegiatan lain, kalurahan harus mengajukan usulan terlebih dahulu.

“Itu untuk yang minta saja, mengajukan. Kalau tidak mengajukan tapi diberikan malah repot, tidak bisa dijalankan. Mana yang mengajukan berarti sudah ada niat dan tanggung jawab,” ujar Lurah Tamanmartani itu.

Gandang mencontohkan, di Kalurahan Tamanmartani, Danais tahun ini digunakan untuk kegiatan padat karya pembangunan jalan senilai Rp150 juta. Angka tersebut sebenarnya sudah berkurang dari usulan Rp175 juta karena efisiensi anggaran.

“Padat karya itu tidak hanya untuk memberi pekerjaan warga, tapi pembangunan jalan itu juga harus memberikan efek ekonomi, misalnya untuk wisata. Di tempat saya, jalur itu dibuat untuk wisata sepeda. Jadi tidak sekadar pengerasan jalan biasa,” kata dia.

Meski demikian, Pemda DIY masih berharap agar alokasi Danais 2026 dapat ditinjau ulang agar lebih besar dari rencana Rp500 miliar. 

Aris menegaskan, Danais memiliki peran strategis dalam menopang berbagai kegiatan pembangunan yang berbasis keistimewaan, mulai dari pelestarian budaya hingga pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.

Ia mencontohkan, program rutin dan wajib seperti pembiayaan akademi komunikas, aktivitas Jogoboro, Jogomargo, penyediaan interner hingga beasiswa warga miskin.

"Kita cermati ulang semua kegiatan, angka pasti menunggu resmi setelah menjadi APBD," pungkas Aris.

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved