Lebih dari 1 Juta Penumpang KA Manfaatkan Face Recognition di Daop 6 Yogyakarta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lebih dari 1 juta penumpang telah menggunakan Face Recognition di Daop 6 Yogyakarta.

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat 1.019.342  penumpang telah menggunakan layanan Face Recognition (FR) untuk naik kereta api di berbagai stasiun wilayah Daop 6 Yogyakarta.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan ada tiga stasiun yang sudah memiliki fasilitas FR, yaitu Stasiun Yogyakarta, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Solo Balapan.

Selama periode Januari hingga Juni 2025, tercatat 553.429 penumpang menggunakan FR di Stasiun Yogyakarta, sebanyak 233.397 penumpang menggunakan FR di Stasiun Lempuyangan, dan Solo Balapan sebanyak 232.516 penumpang.

Ia menyebut layanan FR tidak hanya menghadirkan kemudahan dan kepraktisan, tetapi juga bagian dari komitmen besar KAI dalam mendorong transformasi menuju transportasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Dengan teknologi ini, pelanggan tidak lagi perlu mencetak tiket fisik. Cukup datang ke stasiun, memindai wajah, dan langsung masuk ke peron. Prosesnya cepat, aman, dan efisien. Lebih dari itu, pelanggan ikut berkontribusi dalam mengurangi konsumsi kertas yang berlebihan dan menjaga kelestarian lingkungan,” katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (05/08/2025).

Calon penumpang juga dapat melakukan registrasi FR melalui aplikasi Access by KAI.

Ia pun menjamin keamanan data penumpang. Menurut dia, keamanan data tetap menjadi prioritas utama, data penumpang tersimpan maksimal selama 1 tahun, dapat dihapus kapan saja sesuai permintaan pelanggan, dan paling penting yaitu kontrol penuh berada di tangan pelanggan.

Feni pun mengajak penumpang untuk beralih ke layanan digital sebagai bentuk dukungan terhadap transportasi publik yang modern dan ramah lingkungan.

“KAI terus mengajak seluruh masyarakat untuk beralih ke layanan digital yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan. Setiap perjalanan, setiap pemindaian wajah, adalah bagian dari cerita besar untuk masa depan transportasi Indonesia yang lebih berkelanjutan,” imbuhnya. (maw)

 

Berita Terkini