Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Angka konsumsi ikan di Kabupaten Gunungkidul tercatat mencapai 32,26 kilogram per kapita pada tahun 2024, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,83 kilogram dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 31,43 kilogram per kapita.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi, mengungkapkan meskipun konsumsi ikan meningkat, angka tersebut masih jauh di bawah rerata nasional yang mencapai 62,5 kilogram per kapita per tahun.
"Gunungkidul berada di peringkat ketiga di DIY, setelah Kota Jogja dan Sleman," katanya pada Selasa (5/8/2025).
Dia mengatakan padahal untuk meningkatkan konsumsi ikan, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul terus melakukan sosialisasi lewat program Gemar Makan Ikan kepada anak-anak sekolah di 86 lokasi berbeda.
Fokus utamanya adalah mengubah pola pikir masyarakat agar menjadikan ikan sebagai bagian dari kebiasaan makan sehari-hari, yang selama ini lebih cenderung mengonsumsi daging ayam dan sapi.
"Gemar makan ikan tidak hanya mencegah stunting, tetapi juga dapat meningkatkan kecerdasan anak-anak. Selain itu, kami juga mengkampanyekan variasi olahan ikan agar tidak membosankan," tambah Wahid.
Ia menilai, nilai konsumsi ikan di Kabupaten Gunungkidul erat kaitannya dengan budaya. Selama ini, masyarakat cenderung memenuhi kebutuhan konsumsi lauk dengan daging ayam, sapi atau kambing.
"Bisa dilihat seperti pada saat pesta atau hajatan, daging sapi dan ayam menjadi pilihan utama masyarakat untuk menjamu tamu. Ini sudah berlangsung sangat lama. Selain budaya, ada lagi faktor lain berkaitan dengan kemampuan atau daya beli masyarakat juga," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Budidaya, Purnomo Sumardamto, menyampaikan pihaknya juga mengoptimalkan program budidaya ikan untuk mendukung konsumsi ikan lokal.
Di antaranya, mengalokasikan anggaran sebesar Rp353,5 juta pada tahun ini, untuk menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan kepada 70 kelompok perikanan untuk meningkatkan hasil budidaya ikan dan mendukung kampanye gemar makan ikan.
"Kami memberikan bantuan stimulasi kepada kelompok perikanan yang tidak aktif, agar mereka bisa beroperasi kembali. Bantuan berupa benih ikan dan pakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Purnomo (ndg)