TRIBUNJOGJA.COM - Stadion Mandala Krida akan menjadi titik temu ribuan pelari, pelaku usaha mikro, dan seniman budaya dalam SiBakul Jogja Sport Fest 2025, yang akan digelar pada 6–7 September mendatang.
Lebih dari sekadar ajang lari, kegiatan ini dirancang sebagai wahana integratif antara olahraga, pemberdayaan ekonomi lokal, dan perayaan budaya Jogja.
Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat lebih dari 3.000 pelari akan ambil bagian dalam dua kategori lomba, yaitu 5 kilometer dan 10 kilometer, dengan start dan finis di dalam stadion.
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan 13 tahun Undang-Undang Keistimewaan DIY, yang diperingati melalui lebih dari 200 kegiatan budaya sepanjang 13 Agustus hingga 13 September 2025.
Di balik kemeriahan lomba, terdapat upaya serius untuk mendongkrak pelaku UMKM lokal.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menjelaskan bahwa sebanyak 80 UMKM yang berpartisipasi dalam festival telah melalui proses kurasi ketat.
“Ini menjadi ruang edukasi dan pemberdayaan UMKM agar bisa naik kelas. Kami sesuaikan kurasi produk dengan kebutuhan peserta lari dan masyarakat umum. Di acara ini juga, pengunjung akan dimudahkan untuk berbelanja secara digital,” ujar Siwi, Selasa (5/8), di Teras Malioboro Beskalan, Yogyakarta.
Menurutnya, sinergi antara sektor olahraga dan UMKM akan membuka interaksi pasar yang lebih terbuka. "Para pelaku usaha dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, menyapa pasar secara terbuka, sekaligus belajar adaptasi digital," tambahnya.
Race Director SiBakul Sport Fest 2025, Roostian Gamananda, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan rekalibrasi rute untuk memastikan akurasi dan pengalaman lari yang optimal.
Tahun ini, kategori 10K akan berjarak tepat 10,0 kilometer, sementara 5K menjadi 5,5 kilometer.
“Untuk kategori 10K, jaraknya kami pastikan tepat di 10,0 km. Sementara untuk 5K, jaraknya menjadi 5,5 km karena kami ingin tetap menghadirkan tantangan ringan yang menyenangkan. Yang berbeda dari tahun sebelumnya, tahun ini kita akan finish di dalam Stadion Mandala Krida. Ini akan memberi atmosfer yang lebih meriah dan memorable,” kata Roostian.
Untuk mendukung kelancaran lomba, panitia menyiapkan ribuan road cone, marshal di titik strategis, water station, serta tim medis di sejumlah titik.
“Tahun ini kami akan finish di dalam Stadion Mandala Krida. Ini untuk memberikan atmosfer baru bagi pelari dan menjadikan garis akhir terasa lebih semarak. Harapannya, semua bisa finish dengan selamat dan bahagia,” ujarnya lagi.
Panitia juga menghadirkan grand prize berupa voucher makan dan minum dari tenant UMKM peserta pameran, sebagai bentuk kolaborasi berkelanjutan antara pelari dan pelaku usaha lokal.
Para peserta yang tidak meraih posisi juara tetap berpeluang menikmati hasil dari pelaku ekonomi kreatif Jogja.