JPW Catat Sejumlah Kasus Klitih di Yogyakarta Selama Semester Pertama 2025

Penulis: Miftahul Huda
Editor: Muhammad Fatoni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Kejahatan jalanan atau Klitih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sepanjang semester pertama tahun 2025, Jogja Police Watch (JPW) mencatat sejumlah aksi kejahatan jalanan atau klitih kembali terjadi di wilayah hukum Polda DIY. 

Sejumlah langkah strategis pun pernah dilakukan oleh pemerintah daerah, misalnya memberlakukan jam malam bagi remaja.

Namun kebijakan tersebut tak berbanding lurus guna menekan aksi klitih. 

"Pada Januari 2025, terdapat sejumlah peristiwa kejahatan jalanan atau biasa disebut klitih, sebuah fenomena kasus kekerasan jalanan yang kebanyakan melibatkan remaja di Yogyakarta," Kata Baharuddin Kamba, Kadiv Humas JPW, Selasa (15/7/2025).

Beberapa peristiwa klitih tersebut terjadi di Jalan Kalurahan Tayuban, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, DIY. 

Selain di Kulon Progo aksi klitih juga terjadi di Dusun Ngijo, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, DIY. 

Aksi klitih juga terjadi di depan Gedung Asrama Kujang, Jalan Pengok Kidul, Kalurahan Baciro, Kemanteran Gondokusuman, Kota Yogyakarta, DIY. 

Aksi kejahatan jalanan atau yang biasa disebut klitih terjadi juga Kalurahan Girikerto, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, DIY. 

Dalam peristiwa ini tersebut, dua orang menjadi korban sabetan gesper atau ikat pinggang. 

Sementara itu, pada bulan Februari 2025 aksi klitih juga sempat terjadi di wilayah hukum Polda DIY.

Misalnya terjadi di Dusun Kradenan, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. 

Pada bulan Maret 2025, aksi klitih terjadi di Jalan Siliwangi, Selokan Mataram, Trihanggi, Gamping, Sleman. 

Aksi klitih kembali terjadi di Bantul, tepatnya di area SPBU Parangtritis, Kretek, Bantul, DIY.

Baca juga: Viral Klitih Tertangkap di Condongcatur Sleman, Begini Penjelasan Polisi

 Di Sleman, aksi klitih juga terjadi di Jalan Kepitu, Turi. 

Korban diserang oleh sejumlah orang dan bersenjata tajam.

Namun belakangan diketahui korban melukai dirinya sendiri karena memiliki masalah keluarga.
 
Pada Mei 2025, aksi klitih terjadi di Padukuhan Kuton, Tegaltirto, Berbah, Sleman.

Dalam peristiwa ini seorang laki-laki mengalami luka-lukaluka-luka akibat sabetan ikat pinggang. 

Pada bulan Juni 2025 aksi klitih kembali terjadi di Kabupaten Sleman.

Kali ini terjadi di sekitar terminal Condongcatur, Depok, Sleman.

Dalam peristiwa ini polisi mengamankan tiga orang yang diduga sebagai pelaku klitih. 

Sementara itu hingga pertengahan bulan Juli 2025 ini aksi klitih seakan tak pernah ada matinya karena kembali terjadi. 

Kali ini seorang remaja asal Srimulyo, Piyungan, Bantul, DIY mengalami luka serius di bagian tangan akibat sabetan senjata tajam.

Aksi klitih ini terjadi di Jalan Piyungan - Prambanan, Wanujoyo, Srimartani, Piyungan, Bantul. 

"Aksi kejahatan jalanan atau klitih hingga kini masih menjadi momok yang menakutkan bagi sejumlah masyarakat terutama saat beraktivitas pada malam hari di beberapa wilayah hukum Polda DIY," ungkapnya. 

Aparat kepolisian diharapkan untuk senantiasa rutin melakukan patroli terutama pada jam ganjil dan di titik rawan aksi kejahatan jalanan klitih guna mencegah aksi serupa tak terulang. 

Bagi para pelaku klitih yang masih kabur agar segera ditangkap oleh pihak aparat agar tidak menambah keresahan masyarakat. 

Selain itu peran dari masyarakat terutama orangtua juga ikut andil untuk mengawasi anaknya agar tidak keluar pada malam hari jika tidak perlu.

Karena berpotensi yakni jika tidak jadi korban klitih atau jadi pelaku klitih. (*) 
 

Berita Terkini