Parkir ABA Malioboro Dibongkar

Pemda DIY Tutup TKP Abu Bakar Ali, Relokasi Pedagang dan Juru Parkir Dimulai

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RELOKASI - Pedagang TKP ABA mengemasi barang dagangannya seiring relokasi ke Kotabaru, Senin (2/6/2025).

“Teman-teman ini bukan tipe yang jualan kopi kekinian. Umumnya usia mereka di atas saya. Segmen pasarnya jelas dan kami perlu menyesuaikan agar tetap bisa berjalan,” tuturnya.

Terkait infrastruktur, Agil menyampaikan perlunya perhatian Pemda terhadap aksesibilitas lokasi baru.

Jalan menuju Kotabaru saat ini dinilai tidak ramah kendaraan besar. 

Ia berharap ada kebijakan dari pemerintah untuk membuat pembatas jalan (divider) yang portabel agar bisa dibuka-tutup saat diperlukan.

“Kalau aksesnya sulit, otomatis pembeli enggan datang. Kami sudah sampaikan usulan agar divider di jalan tengah bisa dibuat portabel. Kami juga siap gotong royong jika diizinkan,” ujarnya.

Pemindahan pedagang juga dibarengi dengan relokasi seluruh juru parkir dan petugas lapangan.

Menurut data dari pengelola, terdapat 23 jukir dan petugas di lapangan bawah serta 72 di atas.

Agil menyebut tidak ada pengurangan jumlah personel.

“Semuanya pindah. Sistem sif tetap berjalan seperti biasa—yang atas masuk selang-seling, yang bawah tetap tiga sif: pagi, siang, dan malam,” jelasnya.

Area parkir di Kotabaru akan dibagi dua: bagian luar untuk kendaraan roda dua, sedangkan parkir mobil akan dirancang dengan mempertimbangkan manuver kendaraan.

Terkait rencana 30 titik parkir baru yang sempat beredar, hingga kini belum ada kejelasan resmi dari pemerintah kota.

Baca juga: Mulai 1 Juni TKP ABA Dipagar dan Ditata, Pedagang dan Juru Parkir Bersiap Dipindah

Masa sewa lokasi baru akan berlangsung hingga akhir Desember 2026. Selama periode itu, seluruh pedagang dibebaskan dari kewajiban membayar sewa tempat. Namun, masa depan setelah 2026 masih belum ditentukan.

“Sementara ini masih gratis sampai 2026. Setelah itu, kami belum tahu akan seperti apa. Tapi harapan kami, kalau kota ditata secara filosofis dan kendaraan besar nanti tidak boleh masuk, tempat ini bisa dijadikan prioritas,” kata Agil.

Agil memastikan bahwa para pedagang telah dikumpulkan dan diinformasikan mengenai tahapan relokasi.

 Namun, mereka belum langsung pindah karena masih menunggu kesiapan teknis.

Halaman
1234

Berita Terkini