Kopi Trajumas adalah cermin kecil dari bagaimana Dana Keistimewaan bisa menyentuh akar rumput secara nyata. Kopi bukan hanya komoditas, tapi narasi sosial yang menyatukan masa lalu, masa kini, dan masa depan.
"Potensi seperti ini tidak hanya ada di Pagerharjo," kata Nur Ikhwan.
"Kalurahan-kalurahan lain di DIY bisa meniru, menggali potensi masing-masing dan berdiskusi bersama. Keistimewaan tidak hanya dilindungi, tapi juga harus dikembangkan."
Dari lima anak muda, menjadi tiga puluh. Dari produksi rumahan yang sederhana, menjadi rumah produksi. Dari iseng, menjadi inspirasi. (*)