TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Bupati Kulon Progo Agung Setyawan merespons fenomena turunnya angka kunjungan wisata selama libur Lebaran 2025. Penurunan tersebut dirasakan oleh banyak daerah, termasuk di Kulon Progo.
Agung tak menampik ada penurunan angka kunjungan wisata di Kulon Progo selama libur Lebaran tahun ini.
"Saya belum melihat datanya seperti apa, tapi secara kasatmata penurunan memang terjadi," katanya ditemui usai Apel Pagi di halaman Kantor Bupati Kulon Progo, Selasa (08/04/2025).
Plesiran selama libur Lebaran 2025 justru lebih banyak dimanfaatkan oleh warga Kulon Progo. Sebagai contoh, Agung menyebut bahwa aktivitas di Alun-alun Wates justru lebih ramai di Lebaran tahun ini.
Ia menilai lesunya daya beli masyarakat menjadi pemicu turunnya angka kunjungan wisata ke Kulon Progo. Kelesuan tersebut menjadi faktor penyebab yang paling jelas terlihat.
"Ya memang tetap ada masyarakat yang mudik, tapi mereka melakukan hal utama dulu," jelas Agung.
Hal utama yang dimaksud adalah bersilaturahmi dengan keluarga di kampung halaman. Sedangkan berlibur dan berbelanja hanya bersifat opsional, bahkan dihindari oleh masyarakat dengan lesunya daya beli.
Meski begitu, Agung mengeklaim bahwa pelaksanaan mudik di Lebaran tahun ini terbilang lancar. Kejadian yang dilaporkan pun cukup minim.
"Secara umum aktivitas mudik Lebaran tahun ini di wilayah Kulon Progo sangat lancar," ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kulon Progo, Sumantoyo mengatakan nilai okupansi di Lebaran 2025 mencapai 90 persen. Ada penurunan 5 persen untuk hotel dan 10 persen untuk restoran jika dibandingkan Lebaran sebelumnya.
Ia menilai ada 2 faktor utama penyebab turunnya okupansi. Selain lesunya ekonomi, kebijakan pemangkasan anggaran oleh pemerintah juga turut berpengaruh.
"Dua faktor tersebut berkaitan satu sama lain yang menyebabkan turunnya okupansi di Lebaran tahun ini," jelas Sumantoyo.(alx)