Dengan lintasan yang kembali landai, tidak menjadi hambatan besar bagi rombongan Rikas
Kondisi kenampakan alam di Pos 5 merupakan bentangan sabana luas.
Tetapi tidak menimbulkan rasa ingin berlama-lama di Pos 5.
Tanpa basa-basi, Rikas dan kawan-kawan melanjutkan perjalanan ke camp area pos 6.
Meskipun Bulak peperangan merupakan pos favorit pendaki untuk mendirikan tenda,
Namun menurut rikas dan kawan-kawan, masih terlalu jauh menuju puncak.
Perjalanan yang sangat amat landai dan nikmat, dirasakan oleh rikas dan rombongan.
Baca juga: Kebakaran Hutan di Gunung Lawu Hanguskan Warung Mbok Giyar
Tidak membutuhkan waktu lama, hanya 30 Menit berjarak dari pos 5 hingga pos 6.
Rombongan Rikas langsung mendirikan tenda dan bermalam di Pos 6 Gupak Menjangan.
Dinamakan Gupak menjangan yang berarti cekungan/telaga, dan menjangan adalah rusa.
Memang di Pos 6 menjadi Habitat hidup Kawanan Rusa Lawu.
Selain itu juga terdapat telaga musiman yang ada hanya saat musim hujan.
Bagi Tribunners yang beruntung, selain menikmati keindahan sabana bisa juga sambil menatap rusa dari kejauhan.
Tidak Heran Jalur Candi Cetho menjadi destinasi favorit para pendaki.
Singkat waktu, setelah bermalam di Gupak menjangan, Rombongan bersiap untuk menuju puncak.
Perjalanan summit dimulai pukul 4:09 WIB dari Gupak Menjangan.
Setelah 45 Menit di awal, rombongan melewati kawasan pasar dieng.
Pasar yang dipercaya sebagai pasar setan.
Konon banyak pendaki yang merasakan hal tidak lazim di area tersebut.
Ada yang mendengar kebisingan pasar, dan bahkan mendengar suara orang menawarkan barang.
Memang hingga saat ini Pasar Setan masih disakralkan oleh masyarakat setempat.
Bahkan, Tumpukan Batu di area Pasar Dieng disimbolkan sebagai pedagang yang sedang berjualan.
Berselang 10 menit dari Pasar Dieng, Rikas dan rombongan sampai di Hargo Dalem.
Dipercaya sebagai Tempat Moksa Terakhir dari Raja Brawijaya 5.
Moksa sendiri merupakan Istilah bagi orang yang hendak melepaskan diri dari ikatan duniawi dan Reinkarnasi.
Merupakan ajaran dari agama Hindu Budha.
Disekitar Hargo Dalem juga banyak terdapat warung yang menyediakan makanan dan minuman hangat bagi para pendaki.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju ke puncak Lawu dan menghabiskan waktu sekitar 20 menit.
Sampailah rombongan dipuncak Gunung Lawu Hargo Dumilah 3.265 Mdpl.
Setelah Turun dari puncak pada vlog pendakian tersebut diakhiri dengan menikmati hangatnya nasi pecel di Warung Mbok Yem.
Warung yang sudah begitu familiar di telinga para pendaki Indonesia.
Baca juga: Viral Medsos Warung Mbok Yem di Gunung Lawu Terbakar, BPBD Karanganyar: Bukan, Itu Warung Mbok Giyar
Pendakian Gunung Lawu menarik bukan?
Jadi Untuk Tribunners yang hendak mengunjungi Gunung Lawu Via Candi Cetho, diharapkan untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik.
Patuhi aturan yang berlaku, Bawalah logistik seperlunya, utamakan air minum, kemudian jagalah etika ketika mendaki.
Jangan lupa juga untuk membawa turun kembali sampah anda.
Salam Lestari. (MG - Hilal Hamdi)