Komentar tersebut mencerminkan doktrin nuklir Korea Utara yang semakin meningkat, yang memberikan wewenang kepada militer untuk melancarkan serangan nuklir preventif terhadap musuh jika negara tersebut merasa kepemimpinannya berada dalam ancaman.
Sementara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, senjata-senjata dari peluncuran hari Senin terbang sekitar 300 kilometer sebelum jatuh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.
Jarak tersebut menunjukkan bahwa senjata tersebut kemungkinan akan menargetkan lokasi di Korea Selatan.
Menanggapi ancaman nuklir Korea Utara yang terus berkembang, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperkuat latihan militer bilateral dan latihan trilateral dengan Jepang.
Negara-negara tersebut juga mempertajam strategi pencegahan nuklir yang dibangun berdasarkan aset-aset strategis AS.
Peluncuran terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Korea Utara mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka menguji hulu ledak rudal jelajah superbesar dan rudal anti-pesawat baru di wilayah pesisir barat awal pekan lalu. (*)