Pasalnya, generasi z maupun milenial cenderung memandang politik sebagai praktik yang sarat akan keculasan dan saling menjatuhkan satu sama lain.
"Padahal, politik adalah kekuatan utama. Produk hukum, kesehatan, pendidikan, semuanya bermuara dari politik," ungkapnya.
"Makanya, yang namanya pendidikan politik ini harus dilakukan secara kontinyu, tidak sebatas di momen-momen jelang Pemilu saja," urai Daru. (aka)