Tetapi penyedia pangan untuk zaman industri, sehingga pertanian juga menjadi bagian dari industri.
"Makanya Indonesia nggak ada pabrik tapioka yang langgeng, karena tidak ada barangnya. Produknya ada tapi tergantung petani yang menanam, padahal butuhnya jutaan ton. Kemudian harganya fluktuatif, ya pabriknya tutup, karena bukan kapasitas industri, harganya fluktuatif," ungkapnya.
"Sehingga harus berani mengubah pola pikir. DIY sanggup untuk itu. Beras itu bukan hanya dimakan, tetapi bisa diolah lagi jadi tepung beras, untuk bahan produk roti. Ini adalah proses industri. Hilirisasi adalah masa depan," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )