TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau meluncurkan 5 kali guguran lava pijar pada Minggu (10/9/2023).
Hal itu merupakan hasil amatan BPPTKG Yogyakarta sepanjang enam jam terakhir tepatnya pada pukul 00.00-06.00 WIB.
"Teramati guguran lava pijar 5 kali ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," jelas Kepala BPPTKG Yogyakarta , Agus Budi Santoso.
Sepanjang pengamatan tersebut Gunung Merapi juga tercatat mengalami 16 kali gempa guguran, 46 kali gempa hybrid atau fase banyak, dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Kemudian terkait hasil amatan visual, menunjukkan tak ada kabut yang menyelimuti gunung setinggi 2.968 mdpl tersebut.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25-75 m di atas puncak kawah.
Baca juga: Update Gunung Merapi 9 September 2023, Teramati Keluarkan 13 Kali Guguran Lava Pijar
Sementara untuk cuaca adalah cerah dan berawan.
"Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 13.3-18 °C, kelembaban udara 55-84.4 persen, dan tekanan udara 838.6-917.2 mmHg," katanya.
Hingga kini, status Gunung Merapi masih berada di Level III atau Siaga terhadap potensi bencana.
Bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat diminta agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
"Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali," ujarnya. ( Tribunjogja.com )