TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Gunungkidul melaporkan jika 1 warga Padukuhan Semuluh Lor, Kalurahan Ngeposari, Semanu, positif antraks.
Ia merupakan 1 dari 22 warga yang diambil sampel darahnya untuk pemeriksaan antraks.
Kepala Dinkes Gunungkidul , Dewi Irawaty tak menampik jika warga yang positif ini sempat berinteraksi dengan ternak .
"Betul, sempat ada kontak ( dengan ternak )," kata Dewi, Rabu (26/07/2023).
Baca juga: DI Yogyakarta Sumbang 6 Atlet Hapkido ke Kejuaraan Dunia di Korea Selatan
Meski demikian, belum diketahui bagaimana kontak terjadi.
Apakah antraks ini didapat dari ternak yang sakit atau karena menyembelih dan mengonsumsi daging ternak .
Dewi mengatakan hingga kini penelusuran riwayat warga yang bersangkutan terus dilakukan.
Penelusuran dilakukan oleh tim puskesmas setempat.
"Saya belum mendapat informasi detailnya terkait penelusuran riwayat ini," ujarnya.
Dewi juga mengatakan jika warga yang positif ini sebelumnya Suspek antraks karena bergejala.
Adapun kini kondisinya terus membaik dan sudah mendapatkan penanganan.
Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan surveilans di Semuluh Lor.
Langkah serupa juga dilakukan untuk Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo yang sebelumnya juga ditemukan kasus antraks .
"Surveilans terus dilakukan selama 2 kali masa inkubasi atau 120 hari," jelas Dewi.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul , Retno Widyastuti mengungkapkan jika di Semuluh Lor ada 2 kambing yang sakit.