Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi mengeluarkan 26 kali guguran lava pijar pada Selasa (23/05/2023) mulai pukul 00.00-06.00.
Menurut pengamatan BPPTKG , jarak luncur maksimum guguran lava pijar tersebut adalah 2000 meter ke barat daya atau arah Kali Bebeng.
Secara visual gunung jelas.
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
BPPTKG juga mencatat terjadi sejumlah kegempaan.
Tercatat telah terjadi 48 guguran dengan amplitudo 4-26 mm, dan durasi 25.5-147.1 detik.
Hybrid/Fase Banyak terjadi 3 kali dengan amplitudo 2-7 mm, S-P :0.3-0.4 detik, dan durasi 5.9-7.3 detik.
Vulkanik Dangkal terjadi 3 kali dengan amplitudo 40-65 mm dan durasi 9.6-12.8 detik.
Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi, Senin 22 Mei 2023: Ada 18 Kali Guguran Lava Pijar ke Arah Barat Daya
Menurut pengamatan meteorologi, cuaca di puncak Gunung Merapi cerah.
Angin bertiup tenang ke arah timur.
Suhu udara 15-19 °C dengan kelembaban udara 60-95 persen, dan tekanan udara 875.2-948.9 mmHg.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus siaga atau level III.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi .
BPPTKG akan terus mengamati Aktivitas Gunung Merapi .
Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status Aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. ( Tribunjogja.com )