Berita Gunungkidul Hari Ini

Lurah Jepitu Gunungkidul Sebut A Kerap Curi Ternak Warga dengan Dalih Milik Keluarga 

Penangkapan A alias P (47) oleh aparat Polres Gunungkidul membuat warga Kalurahan Jepitu, Girisubo lebih lega. Sebab aksi pencurian ternak

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Lurah Jepitu, Girisubo, Gunungkidul, Sudarta 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Penangkapan A alias P (47) oleh aparat Polres Gunungkidul membuat warga Kalurahan Jepitu, Girisubo lebih lega.

Sebab aksi pencurian ternak yang ia lakukan sudah meresahkan.

Lurah Jepitu, Sudarta menuturkan A sudah berkali-kali melakukan pencurian tersebut di wilayahnya.

Baca juga: Satpol PP DIY Telah Menyegel 4 Perumahan di Atas Tanah Kas Desa, REI DIY Beri Tanggapan

"Alasannya mau mengambil ternak milik orang tuanya, padahal mereka tidak memelihara sapi ataupun kambing," ujarnya pada Selasa (02/05/2023).

Sudarta mengatakan A sudah beraksi setidaknya 3 kali yaitu pada 2010, 2021, dan terakhir 2023 ini. Salah satunya pada 12 April lalu, di mana ia melibatkan 3 orang rekannya.

Namun ketiganya juga tidak tahu jika A bermaksud mencuri sapi orang lain. Sebab A juga memberitahu mereka jika ia hendak mengambil sapi milik orang tuanya.

"Ketiganya juga percaya saja karena A dulunya juga warga kami," kata Sudarta.

A sempat mencoba beraksi lagi pada 22 April atau saat Hari Raya Idulfitri. Namun ia tertangkap basah oleh warga yang curiga, sehingga akhirnya diamankan oleh aparat.

Menurut Sudarta, A kerap berpindah-pindah domisili, di mana terakhir tinggal di Banyumas, Jawa Tengah. Namun ia mengakui jika A dulunya warga asli Jepitu.

Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan A beraksi dengan cara merusak kandang. Sapi yang ia curi lalu dijual di Banyumas, tempat tinggalnya yang terakhir.

"Hasilnya digunakan untuk keperluan pribadi, termasuk judi," jelas Edy.

A pernah divonis 1 tahun penjara karena aksi serupa di 2010. Ia sempat beraksi lagi di 2021, namun kasusnya tidak dilaporkan warga ke aparat.

Edy pun berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi warga untuk lebih waspada. Terutama memantau terus kondisi ternaknya di kandang secara berkala.

"Apalagi letak kandang ternak warga biasanya jauh dari rumah, sehingga harus rajin diawasi," ujarnya. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved