Berita Wonosobo
PPNI Libatkan Remaja Sebagai Kelompok Potensial untuk Dilibatkan Dalam Pencegahan Stunting
Persatuan Perawat Nasional Indonesia menggelar sosialisasi pemeriksaan kesehatan gratis bagi remaja di Desa Surengede, Kecamatan Kejajar, Kamis (16/3)
TRIBUNJOGJA.COM, WONOSOBO - Dalam rangka menyongsong Hari Jadi Ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menggelar sosialisasi pemeriksaan kesehatan gratis bagi remaja di Desa Surengede, Kecamatan Kejajar, Kamis (16/3/2023).
Kegiatan digelar dalam rangka mempererat sinergi dengan pemerintah daerah. Lebih dari itu, kegiatan yang menyasar remaja diharapkan akan mempercepat penurunan angka stunting, mengingat remaja adalah kelompok potensial yang dapat dilibatkan dalam pencegahan stunting.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Wonosobo, M Fahrurozy MKes mengungkapkan, permasalahan stunting menjadi salah satu fokus perhatian DPD PPNI Kabupaten Wonosobo. Bersama pemerintah, PPNI siap mengatasi permasalahan tentang stunting yang menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Kabupaten Wonosobo melalui kegiatan ‘PPNI Bergerak Menuju Generasi MAER Dalam Mengatasi Stunting’.
"Perawat selalu bersinergi dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan kesehatan, salah satunya permasalahan stunting. Kami bersama pemerintah siap mengatasi stunting," ungkap Ozy.
Ozy menambahkan, PPNI Wonosobo merupakan wadah bagi para perawat yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo. Jumlah perawat di Kabupaten Wonosobo sebanyak 1.243 orang yang tersebar di beberapa fasilitas kesehatan, misalnya rumah sakit, puskesmas, klinik dan lainya.
Dengan kualifikasi pendidikan mulai perawat vokasi, sarjana keperawatan ners, dan perawat spesialis, bahkan sudah ada perawat dengan kualifikasi pendidikan doktor keperawatan. Sehingga, ia menegaskan PPNI siap berjuang mengatasi stunting dan permasalaha kesehatan lainya, tentunya bersama pemerintah dan masyarakat serta semua unsur terkait.
"Kami gelar ini dalam rangka menjaga dan mempererat sinergi dengan Pemeruntah Daerah dalam mengatasi permasalahan kesehatan, masalah stunting. Kami mengundang seratus orang para remaja di Desa Surengede untuk mengikuti penyuluhan dan sosialisasi pencegahan stunting, yang didahului dengan cek kesehatan gratis, ukur tinggi badan, berat badan, cek tensi, HB, cek gula darah dan pemberian tablet FE bagi remaja wanita," paparnya.
Menurut Ozy, remaja merupakan kelompok potensial yang bisa dilibatkan dalam program pencegahan stunting. Karena, mereka adalah calon orang tua pada masa yang akan datang.
“Merekalah yang nantinya mempunyai peran besar dalam mewujudkan generasi-generasi berkualitas pada masa yang akan datang. Sehingga, upaya yang paling tepat dalam pencegahan dan pengentasan stunting diawali mereka sendiri, yakni para kaum remaja,” tandas Ozy.
Oleh karena itu, untuk menuju masa depan bebas stunting, para remaja harus dipersiapkan dengan matang. Mereka diharapkan paham akan pentingnya perencanaan keluarga.
Berbagai hal yang harus direncakan sebelum masuk jenjang pernikahan. Diantaranya, ideal usia dan sehat, baik jasmani maupun rohani, kesiapan mental, juga kesiapan finansial atau ekonomi.
Terkait hal tersebut pemerintah daerah terus berupaya melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting dengan berkolaborasi dan menggandeng semua unsur yang kompeten terhadap penanganan stunting tersebut, satu di antaranya PPNI. (ord)
Kabupaten Wonosobo
Pemerintah Kabupaten Wonosobo
PPNI
PPNI Wonosobo
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
stunting
Ratusan Massa Aksi Bentrok dengan Aparat Polisi di Wonosobo |
![]() |
---|
Pengurus Baru IDI Wonosobo Harus Tekankan Pentingnya Kode Etik Profesi |
![]() |
---|
Pemkab Wonosobo Raih 3 Penghargaan Proklim dari Kementrian LHK RI |
![]() |
---|
Bupati Wonosobo Pastikan Perbaikan Infrastruktur Jalan Jadi Prioritas Akses Pertanian dan Wisata |
![]() |
---|
Java Balloon Attraction Wonosobo Makin Kuat Posisinya di Pariwisata Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.