Berita Wonosobo

Ratusan Massa Aksi Bentrok dengan Aparat Polisi di Wonosobo

Situasi di depan Kantor Bupati Wonosobo rusuh. Ratusan massa terlibat bentrok dengan aparat polisi, setelah aksi protes hasil Pilkada Wonosobo.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu
Ratusan Massa Aksi Bentrok dengan Aparat Polisi di Wonosobo - simulasi-demo.jpg
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Situasi di depan Kantor Bupati Wonosobo rusuh. Ratusan massa terlibat bentrok dengan aparat polisi, setelah aksi protes hasil Pilkada Wonosobo.
Ratusan Massa Aksi Bentrok dengan Aparat Polisi di Wonosobo - simulasi-wonosobo.jpg
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Situasi di depan Kantor Bupati Wonosobo rusuh. Ratusan massa terlibat bentrok dengan aparat polisi, setelah aksi protes hasil Pilkada Wonosobo.
Ratusan Massa Aksi Bentrok dengan Aparat Polisi di Wonosobo - simulasi-aksi-demo-wonosobo.jpg
TRIBUNJOGJA.COM/ISTIMEWA
Situasi di depan Kantor Bupati Wonosobo rusuh. Ratusan massa terlibat bentrok dengan aparat polisi, setelah aksi protes hasil Pilkada Wonosobo.

TRIBUNJOGJA.COM, WONOSOBO - Situasi di depan Kantor Bupati Wonosobo rusuh. Ratusan massa terlibat bentrok dengan aparat polisi, setelah aksi protes hasil Pilkada Wonosobo.

Terlihat massa baku marah akibat aksi protesnya tak dipenuhi. Puluhan polisi dan aparat gabungan juga menindak tegas untuk membubarkan massa yang mulai tak terkendali.

Baca juga: Bupati Afif Ajak Masyarakat Tumbuhkan Rasa CInta Kasih Pada Momentum Hari Jadi Kabupaten Wonosobo

Pemandangan ini tampak saat gabungan petugas pengamanan dari Polres Wonosobo, Kodim 0707/Wonosobo, Satpol PP, Damkar dan Dinas Kesehatan Wonosobo menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) Kabupaten Wonosobo di Jalan Merdeka Wonosobo, Rabu (22/8/2024).

Simulasi ditujukan untuk menghadapi situasi kontijensi (situasi yang mungkin terjadi) dalam pelaksanaa Pilkada Serentak 2024, guna menciptakan situasi yang aman, damai dan sejuk di Kabupaten Wonosobo. 

simulasi aksi massa
Gabungan petugas pengamanan dari Polres Wonosobo, Kodim 0707/Wonosobo, Satpol PP, Damkar dan Dinas Kesehatan Wonosobo menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) Kabupaten Wonosobo di Jalan Merdeka Wonosobo, Rabu (22/8/2024).

Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat, mengapresiasi atas kewaspadaan dan tindakan sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kekacauan dalam pemilu maupun ancaman terorisoleh pihak-pihak tertentu yang tak puas terhadap pelaksanaan Pilkada Wonosobo 2024.

Baca juga: Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat Ajak Masyarakat Gunakan Hak Pilihnya di Pilkada Serentak 2024

“Pihak kepolisian telah menyiapkan diri dalam antisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di setiap tahapan pemilu untuk mewujudkan situasi dan kondisi Wonosobo yang aman menyambut tahun Pilkada 2024,” tutur Afif.

Afif menegaskan, bahwa menghadapi situasi Pilkada Wonosobo 2024, diperlukan kesiapan, pemahaman dan sinergitas antara pimpinan, pelaksana dan stakeholder yang lain dalam melaksanakan pengamanan.

“Tingkat kerawanan di Kabupaten Wonosobo pada rentan pemilu ini menjadi perhatian kita semua. Pemerintah daerah akan melakukan konsolidasi dalam menyambut pemilu dengan baik dan aman. Ini juga sebagai pertanggungjawaban kita kepada negara, sebagai bentuk kesiapan kita menghadapi Pilkada 2024 agar berjalan aman dan kondusif.,”ujarnya.

Lebih lanjut, Pilkada serentak ini baru pertama kali digelar sehingga perlu adanya persiapan ekstra, di mana masing-masing wilayah bertanggung jawab atas wilayahnya sendiri. Jika biasanya ada bantuan personel dari Polres lain, tahun ini masing-masing daerah harus siap mengamankan daerahnya sendiri.

Selain itu, simulasi ini sebagai upaya memberikan pencerahan dan pemahaman kepada masyarakat bahwa pemerintah daerah bersama kepolisian siap siaga mengahadapi segala situasi yang mungkin terjadi. Sehingga, masyarakat lebih tenang menyambut pesta demokrasi ini.

Sementara Kapolres Wonosobo AKBP Donny Sardo Lumbantoruan mengatakan, bahwa pelatihan sispamkota ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya berbagai situasi yang mungkin terjadi.

"Pengamanan akan dilaksanakan di semua tahapan pilkada, mulai pendaftaran, kampanye, pemungutan suara, hingga pelantikan tentunya dengan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya," katanya.

Kegiatan ini diikuti 300 personel gabungan Polres, TNI, Damkar, Dishub, Satpol PP, dan Dinkes Wonosobo. Mereka menyimulasikan situasi rusuh, massa menuntut adanya perhitungan ulang karena diduga ada kecurangan di sebuah TPS. Massa melakukan aksi protes kepada penyelenggara pemilu hingga berujung bentrok dengan petugas.

Selain itu, massa juga melakukan aksi anarkis dengan menjarah dan membakar toko. Dengan menggunakan kendaraan taktis water canon, anjing K9 dan sejumlah personel lainnya, massa dapat dipukul mundur dan kondisi berangsur kondusif. 

Dijelaskan Kapolres Wonosobo, ketika menghadapi massa anarkis, seluruh personel yang terlibat dalam latihan ini, harus ikuti instruksi yang ada, kapan saatnya tim negosiator melakukan negoisasi, kapan saatnya tim Dalmas awal masuk, kapan saatnya lintas ganti dan melakukan formasi serta kapan saatnya permintaan bantuan TNI sesuai Nota Kesepahaman antara Polri dengan TNI. Di mana TNI membantu tugas Polrsi dalam menghadapi rusuh massa. (ayu/rls)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved