Perang Rusia Vs Ukraina

Barat Sinis Tanggapi Pidato Putin, Anggap Propaganda Belaka

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (kiri) berbicara dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kanan) sebelum berpose untuk foto keluarga dengan menteri luar negeri lainnya di Markas NATO di Brussels pada 4 Maret 2022. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan sekutu NATO tiba di Belgia untuk pertemuan NATO, G7 dan rekan-rekan Uni Eropa tentang tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan situasi pengungsi yang berkembang. Setelah pertemuan di Brussel, Blinken akan melakukan perjalanan ke Polandia, Moldova, Latvia, Lithuania, dan Estonia dari 3 hingga 8 Maret untuk meyakinkan mereka akan dukungan AS.

TRIBUNJOGJA.COM, WARSAWA – Penasihat Keamanan AS Jake Sullivan merespon pidato Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai absurd.

“Tidak ada yang menyerang Rusia. Ada semacam absurditas dalam anggapan usia berada di bawah suatu bentuk ancaman militer dari Ukraina atau siapa pun,” kata Jake Sullivan di Warsawa, Polandia, Selasa (21/2/2023).

Jake Sullivan ini sosok yang oleh jurnalis kawakan Seymour Hersh disebut sebagai orang yang memainkan peran utama sabotase peledakan pipa Nord Stream.

Sekjen NATO Jens Stoltenberg juga menanggapi pidato Putin dengan kata-kata yang identik. “Tidak ada yang menyerang Rusia,” kata Stoltenberg, “Rusia adalah aggressor,” tuduhnya.

Baca juga: Temui Volodymyr Zelensky di Kyiv, Biden Tegaskan AS Siap Pasok Persenjataan ke Ukraina

Baca juga: Jenderal Mark Milley : Akhir Perang Rusia-Ukraina Ada di Meja Perundingan

Baca juga: Putin Sudah Teken Dekrit Senjata Nuklir Berbasis Darat Siap Tempur

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni pun turut mengecam pidato maraton Putin sebagai propaganda.

“Sebagian dari hati saya mengharapkan kata-kata yang berbeda, untuk selangkah lebih maju. Itu adalah propaganda,” kata Giorgia Meloni saat berkunjung ke kota Irpin, Ukraina.

Perjalanan Meloni  ke Ukraina terjadi sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengunjungi ibu kota Ukraina itu.

Meloni, yang memimpin Italia sejak Oktober 2022, berulang kali mengatakan dia ingin pergi ke Kiev menjelang setahun serangan Rusia ke Ukraina.

Dia dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Selasa malam waktu Kiev.

Barat Lebih Dulu Menyerang

Pada bagian awal pidato, Putin menegaskan Rusia tidak memulai perang di Ukraina. Barat yang memulai perang, dan Rusia berusaha menghentikannya.

“Kekuatan barat (NATO dan Uni Eropa) memulai perangnya di depan Rusia. Kami menggunakan kekerasan untuk menghentikannya,” kata Putin.

Pernyataan tegas disampaikan Vladimir Putin dalam pidato di hadapan Majelis Federasi Rusia di Moskow, Selasa (21/2/2023) sore WIB.

Ratusan politisi, tokoh masyarakat, warga biasa, veteran, anggota militer, mahasiswa hadir dalam pidato yang disiarkan secara nasional ini.

Putin memulai pidato dengan mengatakan semua orang tahu Rusia sedang menjalani masa-masa sulit, tapi harus bergerak maju.

Kekuatan barat kata Putin, menyiapkan perang ke Donbass, selanjutnya mereka ingin merebut kembali Krimea dan Sevastopol. ”Kami tahu itu,” katanya.

Persiapan untuk itu dilakukan sejak lama saat barat yang dipimpin AS menyiapkan dana 150 miliar dollar AS untuk rezim Kiev.

“Untuk membantu negara-negara miskin hanya 60 miliar dollar AS. Apakah ini nilai-nilai barat,” tanya Putin.

Ia juga menyoroti perilaku AS, kekuatan yang memiliki pangkalan militer hampir di setiap sudut planet bumi.  

Karena itu semakin banyak sistem barat dikirim mendekati Rusia, kata Putin, Moskow akan mendorong ancaman itu menjauh dari negaranya.

Terhadap semua rencana barat untuk mengalahkan Rusia di medan perang Putin menegaskan ia sudah tahu semuanya.

“Mereka bermaksud memindahkan konflik lokal ke fase konfrontasi global. Kami sudah memahaminya, dan kami berksi sesuai itu,” kata mantan perwira KGB di Jerman Timur ini.

Menurutnya barat tidak peduli apapun dan siapapun yang dipertaruhkan dalam peperangan melawan Rusia. Ia lalu menyinggung soal glorifikasi neo-Nazi di Ukraina.

“Baru-baru ini salah satu brigade Ukraina diberi nama Edelweis, nama yang pernah dipakai divisi Nazi Jerman yang berperan dalam deportasi Yahudi, eksekusi tawanan perang, eksekusi tawanan partisan Yigoslavia, Italia, Cekoslovakia, dan Yunani.

Di Angkatan Bersenjata Ukraina dan pengawal nasional Ukraina, banyak digunakan simbol-simbol insignia Nazi seperti Das Reich, Dead Head, Galicia dan unit-unit SS lainnya.   

Donbass Memilih Masa Depan

Mengenai penduduk Donbass, Vladimir Putin menyatakan mereka telah menentukan masa depan, terlepas dari ancaman dan teror.

“Mereka memutuskan untuk tetap Bersama tanah air mereka (Rusia),” tegasnya merujuk hasil referendum di Donbas. Rakyat Donetsk dan Luganks  menyatakan bergabung Federasi Rusia.

Putin mengajak semua untuk mengingat baik-baik apa yang dilakukan kekuatan barat yang menipu Rusia lewat protokol Minsk 2014 dan 2015.

“Mereka sekarang tanpa rasa bersalah, bahkan bangga melakukan itu semua untuk mendorong kekuatannya mendekati Rusia,” kata Putin tanpa meneyebut Jerman dan Prancis sebagai aktor utamanya.

Putin pun menyinggung gagasan sebuah gereja di Inggris yang akan menjadikan gender Tuhan itu sebagai netral.

Putin lantas mengutip sebuah ayat di Alkitab, “Maafkan saya, Tuhan, mereka tidak tahu apa yang sedang diperbuat!”.

Menurutnya, elite barat juga ikut menjadi gila membawa jutaan orang ke bencana spiritual.

“Tapi itu masalah mereka. Kita wajib melindungi anak-anak kita dari degradasi dan kemerosotan ini,” katanya.

Vladimir Putin memuji spirit rakyat Rusia, dan semua yang telah mempertaruhkan nyawanya di medan tempur (Ukraina).

Ia mengajak semua untuk memperhatikan nasib para veteran dan keluarganya. Putin mengajukan gagasan pembentukan dana khusus untuk mereka.

“Setiap keluarga peserta operasi khusus harus selalu berada dalam wilayah perhatian kita semua,” kata Putin.

Setiap keluarga prajurit yang meninggal dalam tugas, harus diberi seorang pekerja sosial dan koordinatornya yang akan menyelesaikan masalah secara langsung.

Bagi prajurit aktif dan personil militer yang dimobilisasi dan sukarelawan, harus diberi hak libur dua minggu setiap enam bulan, tidak termasuk perjalanan.

Ia lalu mengajak semua hadirin berdiri sejenak, mengheningkan cipta selama satu menit untuk mengenang mereka yang gugur dalam tugas.

Rencana Proyek Strategis Rusia

Selanjutnya sesudah hening cipta, Vladimir Putin melanjuttkan pesan-pesannya tentang hak bagi karyawan industri pertahanan, agar diberi perumahan sewa preferensial.

Tarif harus di bawah harga pasar, dan pembangunannya harus segera dimulai. Industri pertahanan yang dimaksud menopang kekuatan Rusia dalam peperangan.

Mengenai sanksi ekonomi bertubi-tubi terhadap Rusia, kata Putin, tidak banyak berdampak, kecuali mereka justru marah dam menyalahkan Rusia untuk semua dampak ikutannya bagi global.

Ekonomi Rusia menurutnya terbukti lebih kuat dari yang diduga barat. “Negara-negara barat ingin membuat Rusia menderita, tapi gagal,” katanya.

Nilai Rubel Rusia justru menguat, dan ada banyak program besar yang akan dikerjakan Rusia di masa datang.

Neraca pembayaran Federasi Rusia juga sangat kuat dan bank-bank mereka dalam kondisi stabil.

“Rusia tidak perlu meminjam ke luar negeri, sujud, meminta uang, kemudian bernegosiasi merumuskan bagaimana cara mengembalikannya,” kata Putin.

Barat menurut Putin juga bukan tempat yang ramah bagi bisnis. “Citra barat sebagai tempat berlindung yang aman bagi bisnis, semua palsu,” katanya.

“Pengusaha Rusia yang menyimpan dana di sana dirampok begitu saja,” tandas Putin sembari mengingatkan bisnis barat akan hancur jadi debu.

Karena itu ia mengingatkan para pengusaha domestik harus bekerja dalam yurisdiksi Rusia, agar tidak ada yang kehilangan aset dan kekayaannya di luar negeri.

Vladimir Putin dalam pidato panjangnya juga menguraikan aspek-aspek di luar masalah perang, seperti rencana proyek-proyek raksasa strategis di berbagai wilayah.

Begitu juga termasuk masalah pendidikan, yang menurut Putin harus ada koreksi. Harus ada pelatihan dasar Rusia di universitas-universitas.(Tribunjogja.com/Aljazeera/RT/RUPTLY/Sputnik/xna)

 

Berita Terkini