Teknologi Militer

Iran Akan Ubah Jet Siluman Qaher Jadi Drone Tempur   

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jet tempur siluman buatan Iran, Qaher F -313

TRIBUNJOGJA.COM, TEHERAN - Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Iran mengumumkan rencana mengubah jet tempur siluman buatan dalam negeri “Qaher (Penakluk)” menjadi pesawat tempur tanpa pilot.

Direktur Pelaksana Organisasi Industri Penerbangan Iran (IAIO), anak perusahaan Kementerian Pertahanan, mengumumkan dalam sebuah wawancara televisi pada Sabtu (18/2/2023), proyek jet tempur Qaher telah mencapai kematangan penuh dalam teknologi.

Jenderal Afshin Khajefard mengatakan Kementerian Pertahanan sedang mengerjakan keragaman produk akhir, menambahkan jet tempur Qaher akan muncul sebagai pesawat tanpa pilot.

Serangkaian versi Qaher akan diluncurkan pada pertengahan tahun Iran berikutnya, yang akan dimulai pada 21 Maret 2023.

Jenderal itu mencatat Kementerian Pertahanan telah melakukan modifikasi pada jet tempur Qaher untuk menyesuaikannya dengan utilitas dua unit militer.

Khajefard dikutip Tasnim News, Minggu (19/2/2023) juga menyatakan Iran telah mulai mengembangkan pesawat listrik dan akan menguji dua prototipe tahun depan.

Baca juga: Iran Segera Terima Jet Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia

Baca juga: Iran Akan Terima Jet Su-35, Apa Maknanya bagi Asia Barat Daya dan Timteng?

Baca juga: Balas Agresi ke Isfahan, Drone Iran Hantam Kapal Tanker Israel di Laut Arab

Iran telah sepenuhnya memperoleh pengetahuan teknis untuk memproduksi drone listrik, tetapi produksi pesawat listrik berawak membutuhkan lebih banyak penelitian dan pengembangan.

Perwira tinggi Iran itu juga menyoroti kemajuan Iran dalam produksi drone pemadam kebakaran, mengatakan dua perwakilan dari negara asing telah membeli drone Iran ini.

Jet tempur Iran Qaher-313 diluncurkan pada Februari 2013. Jet tempur siluman satu kursi ini dapat lepas landas dan mendarat di landasan pacu pendek.

Pakar dan teknisi militer Iran dalam beberapa tahun terakhir telah membuat kemajuan besar dalam pembuatan berbagai peralatan dalam negeri, membuat angkatan bersenjata mandiri di bidang senjata.

Program lain yang sedag disiapkan mencakup produksi massal helikopter buatan dalam negeri Saba-248.

Afshin Khajefard menggarisbawahi para ahli lokal di Iran Helicopter Support and Renewal Company (IHSRC) telah memperoleh pengetahuan lengkap.

Meliputi teknis merancang, membuat, dan memperbarui berbagai sistem helikopter, termasuk sistem navigasi dan penglihatan malam, radar meteorologi, dan meningkatkan kemampuan tempur helikopter militer.

Kementerian Pertahanan Iran meluncurkan helicopter Saba-248 pada Maret 2017. Helikopter ringan dan sedang ini multifungsi dengan dua mesin dan memiliki delapan kursi.

Heli dapat digunakan untuk berbagai misi, termasuk misi pengangkutan barang dan penumpang, operasi penyelamatan, fotografi udara dan misi pengintaian dan dapat digunakan sebagai ambulans udara dan taksi udara.

Menggunakan teknologi terbaru di bidang navigasi dan sistem mekanis, kinerja yang dapat diterima dalam berbagai mode.

Mulai mode mati mesin, keandalan tinggi, kebisingan dan getaran rendah, serta kecepatan tinggi, adalah beberapa kemampuan helikopter Saba-248.

Perkembangan lain terkait sarana militer Iran, negara itu jika tidak ada perubahan akan menerima sejumlah jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia pada buan depan.

Berbicara kepada Tasnim, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Shahriar Heidari mengatakan jet tempur Sukhoi Su-35 yang dipesan Iran dari Rusia akan tiba pada awal 1402 (dimulai pada 21 Maret).

Anggota parlemen mencatat Iran juga telah memesan serangkaian peralatan militer lainnya dari Rusia, termasuk sistem pertahanan udara, sistem rudal dan helikopter, yang sebagian besar akan segera diterima.

Laporan media sebelumnya menyebutkan, Iran akan menerima 24 unit jet tempur super-manuver bermesin ganda Su-35 untuk misi superioritas udara.

Beberapa pesawat tempur diantisipasi ditempatkan di Pangkalan Udara Taktis (TAB) 8 Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF), yang terletak di kota Isfahan.

Sukhoi Su-35 diproduksi United Aircraft Corporation (UAC) Rusia. Ini jet tempur paling mumpuni di generasi 4.

Iran belum memperoleh pesawat tempur baru dalam beberapa tahun terakhir, tidak termasuk beberapa pesawat tempur MiG-29 Fulcrum Rusia yang dibeli pada 1990-an.

Iran dan Rusia telah menandatangani kesepakatan besar dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, energi, dan militer mereka.(Tribunjogja.com/TasnimNews/xna)

 

Berita Terkini