Politik Global
Iran Segera Terima Jet Tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia
Iran akan segera menerima pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia, guna memperkuat pasukan udaranya di Timur Tengah.
Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
TRIBUNJOGJA.COM, TEHERAN - Iran ingin segera menerima pengiriman sejumlah jet tempur Sukhoi Su-35 dari Rusia di Maret 2023.
Keinginan itu diungkapkan seorang anggota parlemen Iran, Shahriar Heidari, kepada kantor berita Tasnim News, Rabu (18/1/2023).
Anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran Shahriar Heidari mengatakan jet tempur Sukhoi Su-35 yang dipesan Iran dari Rusia akan tiba pada awal 1402 (tahun Iran yang dimulai 21 Maret 2023).
Anggota parlemen itu mencatat Iran juga telah memesan serangkaian peralatan militer lainnya dari Rusia, termasuk sistem pertahanan udara, sistem rudal dan helikopter, yang sebagian besar akan segera diterima.
Laporan media menyebutkan sebelumnya Iran akan menerima 24 unit jet generasi keempat jet tempur super-manuver bermesin ganda yang terutama digunakan untuk misi superioritas udara.
Beberapa pesawat tempur diantisipasi akan di Pangkalan Udara Taktis (TAB) 8 Angkatan Udara Republik Islam Iran (IRIAF), yang terletak di kota Isfahan Iran di pusat negara itu.
United Aircraft Corporation (UAC) Rusia mengatakan jet tempur Sukhoi Su-35 menggabungkan kualitas pesawat tempur modern.
Baca juga: Buntut Konfrontasi IRGC dengan AL AS di Laut Oman, Iran Gelar Latihan Perang Skala Besar
Baca juga: Eks Wakil Menhan Iran Jadi Mata-mata Inggris, Kini Dijatuhi Hukuman Mati
Baca juga: Israel Cemas Rusia-Iran Produksi Bersama Drone di Pabrik Rusia

Jet tempur ini memiliki kemampuan manuver super, alat bantu akuisisi aktif dan pasif yang unggul, kecepatan supersonik tinggi dan jarak jauh, kemampuan mengelola aksi pertempuran kelompok.
Pesawat ini juga memiliki kemampuan taktis karena bisa menggendong berbagai senjata, memiliki sistem peperangan elektronik multi-saluran modern, tanda radar yang dikurangi, dan kemampuan bertahan dalam pertempuran tingkat tinggi.
Iran belum memperoleh pesawat tempur baru dalam beberapa tahun terakhir, tidak termasuk beberapa pesawat tempur MiG-29 Fulcrum Rusia yang dibeli pada 1990-an.
Iran dan Rusia telah menandatangani kesepakatan besar dalam beberapa bulan terakhir untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, perdagangan, energi, dan militer mereka.
Perkembangan lain, Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) menggelar latihan militer di Teluk Persia dengan peluncuran berbagai rudal.
Komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Muda Ali Reza Tangsiri mengatakan berbagai senjata dan peralatan telah digunakan dalam latihan perang.
Termasuk sistem rudal jelajah angkatan laut, drone yang menjatuhkan bom dengan akurasi tepat, sistem kapal selam pintar tak berawak, dan roket yang ditembakkan oleh helikopter.
Dia mencatat komando Angkatan Laut IRGC telah melakukan operasi heliborne dalam latihan tersebut, yang diberi nama sesuai martir Jenderal Nasrollah Shafiee.
Profil Bola Tinubu, Akuntan Lulusan AS, Pernah Jadi Keuangan di ExxonMobil Nigeria |
![]() |
---|
Politikus Senior Bola Tinubu Terpilih Jadi Presiden Nigeria |
![]() |
---|
China Kecam AS soal Asal Usul Virus Corona, Penyelidikan FBI Sudah Dipolitisasi |
![]() |
---|
Sergey Lavrov : Pendaftar BRICS Mencapai 20 Negara di Asia dan Afrika |
![]() |
---|
China Kecam Mentalitas Perang Dingin, Hegemonisme, dan Unilateralisme |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.