Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Luapan perasaan suka dan bahagia tampak memenuhi atmosfer Pendopo Kabupaten Purworejo saat puluhan pasangan pengantin dinyatakan sah menikah secara hukum.
Kegiatan yang diadakan pada Sabtu (4/2/2023) itu adalah nikah massal bertajuk Bupati Mantu yang diikuti 22 pasangan calon pengantin dari 10 kecamatan.
Program tersebut diinisiasi oleh Pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo dalam rangka menyambut HUT Ke-192 Kabupaten Purworejo.
Nikah massal Bupati Mantu diikuti oleh puluhan peserta dengan rentang usia beragam.
Peserta dengan usia tertua dalam gelaran itu adalah Sudiyah, warga Desa Binangun, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Baca juga: Pernyataan dan Pengakuan RS di Palembang Soal Kelalaian Perawatnya, Jari Pasien Bayi 8 Bulan Putus
Nenek berusia 62 tahun itu mengaku senang dan bersyukur dipersunting Supriyanto (56), warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pasangan beda usia 6 tahun itu tampak serasi menggunakan baju pengantin kebaya beludru hitam dengan riasan payet warna emas dan krem.
Kalau sudah jodoh pasti bertemu.
Mungkin itu adalah ungkapan yang pas untuk Sudiyah dan Supriyanto.
Pasalnya, dua sejoli itu sempat terpisah selama 34 tahun sebelum akhirnya menikah dalam gelaran nikah massal Bupati Mantu.
"Saya ketemu dan kenal dia (Supriyanto) di Jakarta. Kami adalah teman kerja saat di pabrik pemotongan ayam di sana. Tapi, 34 tahun lalu kami tidak lagi bertemu. Baru ketemu lagi satu tahun lalu saat lebaran. Dia nyari saya di rumah," cerita Sudiyah kepada Tribunjogja.com, Sabtu (4/2/2023).
Sudiyah mengaku sebelumnya sempat menikah dengan seorang pria.
Tetapi dua tahun lalu, suaminya meninggal dan ia juga belum dikaruniai seorang anak dari pernikahan pertama.
"Sebelumnya pernah menikah satu kali tapi suami meninggal dua tahun lalu. Belum punya putra jadi tinggal sendiri di rumah," ungkapnya.
Lantas, Supriyanto pun melanjutkan cerita kisah cinta mereka.