Berita Kota Yogya Hari Ini

Sampah Sisa Tahun Baru Menumpuk, Petugas DLH Kota Yogyakarta Kerja Ekstra Keras

Penulis: Azka Ramadhan
Editor: Kurniatul Hidayah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas tengah berjibaku memiliah sampah di salah satu depo di Kota Yogyakarta, Senin (2/1/2023).

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta harus bekerja ekstra keras untuk menuntaskan tumpukan sampah, pada Senin (2/1/2023).

Bagaimana tidak, momentum tahun baru yang tiba di hari Minggu, bertepatan dengan jadwal libur Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.

Sebagai informasi, dalam sehari rata rata produksi sampah di Kota Yogyakarta bisa menyentuh 360 ton, dengan rincian 55 persen organik dan 45 persennya anorganik.

Baca juga: Hari Pertama ASN di Kulon Progo Masuk Kerja Setelah Libur Nataru, Ini Pesan Pj Bupati

Sementara pada malam tahun baru lalu, tercatat ada lonjakan sekitar 10 ton sampah, yang berasal dari pusat-pusat keramaian di Kota Pelajar.

Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, mengatakan, pihaknya harus mengerahkan 30 unit armada yang diberangkatkan ke TPA Piyungan pada Senin (2/1/2023).

Bukan tanpa alasan, alokasi sampah selama dua hari sudah menumpuk di sejumlah depo, dan harus dibereskan sebelum timbul polemik.

"Jadi, hari ini, kami masih harus menolkan sampah hasil tahun baru kemarin, ya, karena kemarin Minggu itu TPA Piyungan tutup," tandasnya, Senin (2/1/2023).

Tidak berhenti sampai di situ, beban petugasnya di depo pun semakin berat, lantaran limbah-limbah yang dibuang mayoritas belum dipisahkan, antara organik dan anorganik.

Baca juga: REI DIY Berharap PPN DTP Diperpanjang 

Sehingga, para personelnya harus melakukan pemilahan terlebih dulu sebelum ratusan ton sampah itu diangkut menuju TPA Piyungan.

"Sebenarnya mulai 1 Januari di Kota Yogyakarta sudah diterapkan gerakan zaro sampah anorganik. Tapi mungkin karena banyak pengunjung dari luar daerah, sampah itu terbuang tanpa pemilahan," ucap Sugeng.

"Kemudian ini berkaitan dengan mengubah budaya di masyarakat maupun dunia usaha juga. Tentunya bukan hal yang mudah, dan harus terus diberikan sosialisasi masif secara terus menerus," imbuhnya. (aka)

 

Berita Terkini