Kesempatan itu dimanfaatkan tersangka untuk membersihkan lokasi TKP lain.
"Jadi daerah dapur juga dibersihkan. Di gelas juga dibersihkan dan sempat dicuci. Sambil menunggu reaksi itu (racun). Setelah bereaksi, tersangka Dhio kemudian berpura-pura mengahampiri beberapa korban untuk memberikan pertolongan apa adanya atau ala kadarnya. Dia bantu mengelap muntah para korban,"ujarnya.
Setelah kondisi aman, lanjutnya, tersangka langsung menelepon keluarganya.
Di sisi lain, tersangka juga menelepon asisten rumah tangga (ART) nya untuk menguatkan alibinya.
"Dan, tersangka memberikam keterangan bahwa orangtuanya mengalami mual-mual dan tidak sadarkan diri,"ujarnya.
Lalu dalam kondisi tidak sadar, kata dia, para korban dibawa ke rumah sakit. Dan ,sampai di rumah sakit dinyatakan tidak bernyawa atau meninggal dunia.
"Jadi, korban sudah meninggal dunia saat di Rumah Sakit,"terangnya.
Sementara itu, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengatakan tersangka melakukan pembunuhan ini dengan perencanaan terlebih dahulu.
"Sehingga, tersangka disangkakan pasal tindak pidana dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP atau pasal 338 KUHP,"ujarnya. (*)