Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Aksi pembunuhan yang dilakukan tersangka Dhio Daffa Swadilla alias DDS (22) terbilang sadis.
Tiga anggota keluarganya diracun dengan cara memasukkan zat sianida ke dalam minuman para korban.
Bahkan, tersangka menunggui para korban meminum minuman beracun tersebut untuk memastikan para korban menghabiskannya.
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, minuman tersebut dibuat oleh korban yang juga ibu kandung tersangka, Heri Riyani, di dapur rumahnya.
Sudah menjadi suatu kebiasaan bagi keluarga ini meminum teh hangat dan kopi untuk memulai aktivitas di pagi hari.
Ternyata kebiasaan ini menjadi kesempatan bagi tersangka Dhio untuk mencampurkan zat sianida ke dalam minuman keluarganya ini.
"Kebiasaan dari keluarga itu sebelum melakukan aktivitas mereka selalu minum secara bersama di dapur. Dengan kebiasaan kedua orangtuanya minum teh hangat, dan kakaknya meminum kopi. Jadi, kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh tersangka untuk melakukan aksinya. Dengan zat yang sudah disediakan dia campurkan ke minuman itu secara terencana,"ujar Plt Kasatreskrim Polresta Magelang, AKP Setyo Hermawan.
Ia menambahkan, saat mencampurkan zat racun sianida itu, tersangka memastikan situasi aman.
Di mana, tersangka bolak-balik memastikan kondisi di rumah tersebut.
"Setelah aman, zat sianida langsung dimasukkan oleh tersangka. Tersangka juga memastikan kedua orangtuanya dan kakaknya minum. Karena, saat diminum tersangka juga ada di tempat itu. Dia (tersangka) memastikan diminum sampai habis,"ujarnya.
Setelah habis diminum, lanjutnya, para korban kembali ke aktivitas masing-masing.
Sedangkan, tersangka sibuk mencuci gelas yang digunakan setelah diminum.
"Jadi, setelah diminun, gelasnya langsung dicuci dan gelasnya ditaruh di tempat cucian piring,"ujarnya.
Lanjut dia, setelah itu reaksi dari zat kimia itu tidak berselang lama antara 15 -30 menit sesuai keterangan Kabiddokkes kemarin.
Kesempatan itu dimanfaatkan tersangka untuk membersihkan lokasi TKP lain.
"Jadi daerah dapur juga dibersihkan. Di gelas juga dibersihkan dan sempat dicuci. Sambil menunggu reaksi itu (racun). Setelah bereaksi, tersangka Dhio kemudian berpura-pura mengahampiri beberapa korban untuk memberikan pertolongan apa adanya atau ala kadarnya. Dia bantu mengelap muntah para korban,"ujarnya.
Setelah kondisi aman, lanjutnya, tersangka langsung menelepon keluarganya.
Di sisi lain, tersangka juga menelepon asisten rumah tangga (ART) nya untuk menguatkan alibinya.
"Dan, tersangka memberikam keterangan bahwa orangtuanya mengalami mual-mual dan tidak sadarkan diri,"ujarnya.
Lalu dalam kondisi tidak sadar, kata dia, para korban dibawa ke rumah sakit. Dan ,sampai di rumah sakit dinyatakan tidak bernyawa atau meninggal dunia.
"Jadi, korban sudah meninggal dunia saat di Rumah Sakit,"terangnya.
Sementara itu, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun, mengatakan tersangka melakukan pembunuhan ini dengan perencanaan terlebih dahulu.
"Sehingga, tersangka disangkakan pasal tindak pidana dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 340 KUHP atau pasal 338 KUHP,"ujarnya. (*)