Pembunuhan Daria Dugina

Bom Diletakkan di Mobil Darya Dugina, Target Utama Diduga Filsuf Alexander Dugin

Penulis: Krisna Sumarga
Editor: Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Darya Dugina berfoto bersama ayahnya, Alexander Dugin. Darya tewas dalam ledakan bom mobil yang menghancurkan kendaraan yang dikemudikannya di Moskow, Sabtu malam (20/8/2022). Alexander Dugin dikenal filsuf politik radikal Rusia.

TRIBUNJOGJA.COM, MOSKOW – Rusia membuka penyelidikan kasus pidana menyusul ledakan bom mobil yang menewaskan putri filsuf Rusia terkemuka dan komentator politik Aleksandr Dugin.

Komite Investigasi mengumumkan pada Minggu (21/8/2022), ledakan dipastikan dari bom yang diletakkan di dalam mobil yang dikemudikan Darya Dugina atau Darya Platonova (30).

Menurut penyelidik, sebuah ledakan menghantam Toyota Land Cruiser Prado sekitar pukul 21 waktu setempat ketika kendaraan melaju d jalan dekat desa Bolshie Vyazemy di pinggiran Moskow.

Sebuah alat peledak mungkin diledakkan di dalam kendaraan, yang kemudian terbakar. "Pengemudi wanita, yang berada di belakang kemudi, tewas di lokasi," kata Komite Investigasi.

Baca juga: Bom Mobil Tewaskan Putri Alexander Dugin, Ideolog Radikal Terkemuka Rusia

Baca juga: Ukraina Takkan Mampu Serang Balik, Rusia Akan Segera Rebut Odessa

Baca juga: PM Hongaria Victor Urban Percaya Barat Takkan Mampu Menangkan Ukraina

Alexander Dugin, oleh media dan elite barat sering digambarkan sebagai salah satu "dalang ideologis" Kremlin. Diduga kuat Alexander Dugin adalah target utama serangan.

Saksi mata mengatakan ledakan itu mengguncang kendaraan tepat di tengah jalan, menyebarkan puing-puing di sekitar.

Mobil yang meledak lalu dilalap api, sebelum menabrak pagar. Foto dan video dari tempat kejadian tersebar di media sosial.

Layanan darurat mengatakan satu orang berada di dalam mobil dan langsung tewas oleh ledakan dan kecelakaan. Tubuh korban ditemukan terbakar tanpa bisa dikenali.

Pihak berwenang belum mengkonfirmasi identitas korban, tetapi beberapa saluran Telegram Rusia dan sumber media melaporkan korbannya adalah benar Darya Dugina (Platonova) yang berusia 30 tahun.

Ayahnya, Alexander Dugin, terlihat di tempat kejadian segera setelah kejadian, tampak terkejut, menurut beberapa video yang beredar di media sosial.

Laporan awal menunjukkan alat peledak buatan mungkin ada di balik insiden ini. Tetapi penyelidik belum mengkonfirmasi penyebab ledakan, atau kemungkinan motif apa pun.

Sebelumnya pada Sabtu malam, Aleksandr Dugin memberikan ceramah tentang "Tradisi dan Sejarah" di sebuah festival keluarga tradisional di wilayah Moskow.

Sementara putrinya menghadiri acara tersebut sebagai tamu. Beberapa laporan yang belum dikonfirmasi menunjukkan Dugin awalnya berencana untuk meninggalkan festival bersama putrinya.

Tetapi kemudian memutuskan untuk menggunakan mobil terpisah. Sementara Darya mengemudikan Toyota Land Cruiser Prado-nya.

Darya Dugina juga seorang komentator politik, dan putri Profesor Aleksandr Dugin, seorang filsuf veteran Rusia yang dikenal karena pandangannya yang anti-barat, “neo-Eurasia”.

Media Barat berulang kali menggambarkan Dugin sebagai salah satu kekuatan pendorong di belakang kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin selama dekade terakhir.

Hanya dalam beberapa bulan terakhir, CBS menjulukinya ahli teori sayap kanan di balik rencana Putin.

Sementara Washington Post menyebutnya penulis mistik sayap kanan yang membantu membentuk pandangan Putin tentang Rusia.

Di Rusia, ia dikenal tokoh yang relatif marjinal dan kontroversial dengan beberapa pandangannya dianggap terlalu radikal, bahkan di kalangan nasionalis.

Meskipun ia telah menjabat sebagai penasihat beberapa politisi, Dugin tidak pernah menikmati dukungan resmi dari Kremlin.

Kembali pada 2014, ia dipecat dari pekerjaannya di Universitas Negeri Moskow, setelah para kritikus menafsirkan seruannya kerasnya.

Dugin menyerukan pembunuhan ke mereka yang berada di balik pembantaian di Ukraina, seperti tragedi Odessa, sebagai seruan untuk genosida terhadap rakyat Ukraina.

Sebuah think tank kebijakan global Amerika RAND Corporation menulis pada 2017, Dugin dianggap provokator ekstrimis.(Tribunjogja.com/RussiaToday/xna)

 

Berita Terkini