Baca tanpa iklan
Harini berpendapat penyelenggaraan pendidikan sebenarnya tidak hanya terbatas pada jumlah siswa.
Namun pada bagaimana pendidikan dapat diakses oleh semua anak di manapun dia berada dengan layanan maksimal yang harus diterima.
Terpisah Kepala SMPN 4 Pengasih, Ilyasin mengatakan penyebab rombel di sekolahnya tidak terpenuhi karena jumlah siswa belajar dalam zonasinya memang kecil.
Dari total kuota 64 siswa masih kurang 24 siswa.
"Alhamdulillah dari awal berdiri sejak tahun 2000 baru 2 tahun ini bisa mencapai 2 kelas meski tidak penuh," katanya.
Kendati demikian, ia menyebut pelaksanaan KBM di sekolahnya tidak terganggu. Hanya pengembangannya terbatas seperti dana yang dikelola kecil.
Sehingga tambahan jam les tidak bisa diberikan. Kemudian pengiriman lomba terbatas hanya cabang-cabang yang murah.
Dengan demikian program yang ditawarkan masyarakat tidak mengikat hati masyarakat. (*)